Idul Adha 1438 H, Ini Kisah Rakyat di Rumah Pejabat

Ada yang datang, bersantap, keliling Meuligoe, lalu bawa pulang makanan dalam kotak berlapis, berani lalu-lalang pula di teras depan.

Penulis: Nani HS | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/NANI HS
Istri Gubernur Aceh, Darwati A Gani, berfoto bersama tamu yang menghadiri acara Open House, di Meuligoe Aceh, Jumat (1/9/2017). 

Laporan: Nani HS

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Barangkali tidak semua orang mengetahui apa yang terjadi di Meuligoe Aceh, saban kali ada acara Open House (OH) pada setiap Hari Raya. 

Prosesi OH Idul Adha 1438 H kali ini, tak kalah mencengangkan, sekaligus melegakan hati. Ribuan masyarakat datang bertamu  ke Meuligoe Aceh  alias Pendapa Gubernur Aceh.

Mulai-dari anak-anak, muda-mudi, dewasa, tua, laki-laki, dan perempuan. Meuligoe semarak dengan warna-warni  baju-baju baru mereka.

Meuligoe yang tadinya teduh dan “sepi” berubah menjadi rumah besar bagi rakyat. Riuh redam bagai di sebuah pesta kawinan.

Suara tangis bayi dan lasaknya anak-anak telah memberi warna. Yang jelas, tetamu sangat leluasa berlalulalang hingga ke ruang dalam Meuligoe. Terserah.

(Baca: Sungguh Akhir Yang Indah, Sulaiman Meninggal Di Rakaat Kedua Shalat Idul Adha)

Siapa yang mau bersantap makanan Hari Raya di bawah teratak di halaman depan, silakan. Yang lebih suka makan bersama di ruangan yang tersambung teras depan Meuligoe, ya monggo.

Oh, ada yang mau masuk dan duduk di ruang tamu utama Meuligoe, siapa yang larang?  Ada juga satu ruangan yang lebih ke dalam, penuh dengan hidangan, eh berjubel juga tamunya. Untung AC Meuligoe berfungsi dengan baik.

Padahal, pagi 1 September 2017 sudah tepat pukul 11.00 wib, namun kendati prosesi Jumat sedikit lagi tiba, di situ pula tamu masih berbondong-bondong.

Ada dengan kanak-kanak di kiri kanannya, ada yang menggendong bayi. Beragam keperluan. Datang untuk makan lalu pergi, untuk foto bareng Nyonya Gubernur Aceh, Darwati A Gani, untuk melihat-lihat “dalaman”-nya Meuligoe.

Bahkan ada yang datang, bersantap, keliling Meuligoe, lalu bawa pulang makanan dalam kotak berlapis, berani lalu-lalang pula di teras depan. “Ya ampun, pake bawa pulang segala. Banyak pulak tu,” gerutu seorang tamu lain.

Lain halnya dengan seorang nenek yang terbilang lusuh, dengan percaya diri dan keluguannya  ingin sekali jumpa Bapak Ibu Gubernur Aceh.  Ada pula seorang ibu separuh baya bahkan sempat memegang lengan Darwati.

(Baca: Puskesmas Singkil tak Pinjamkan Ambulans ke Pasien Miskin, Ada Apa dengan Dokter Cantik?)

“Nyak, lon watee nyan na meuteumeng ija krong syit. Man jinoe lon meujak woe, peuna neubi membacut (Nak, hari itu saya ada dapat kain sarung. Jadi sekarang saya mau pulang, apa ada pemberian sedikit),” tanya perempuan itu dengan sungguh-sungguh setengah memelas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved