Idul Adha 1438 H, Ini Kisah Rakyat di Rumah Pejabat

Ada yang datang, bersantap, keliling Meuligoe, lalu bawa pulang makanan dalam kotak berlapis, berani lalu-lalang pula di teras depan.

Penulis: Nani HS | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/NANI HS
Istri Gubernur Aceh, Darwati A Gani, berfoto bersama tamu yang menghadiri acara Open House, di Meuligoe Aceh, Jumat (1/9/2017). 

“Uroenyoe uroe raya mak, hana ija krong,” jawab Darwati  bernada keibuan. So, perempuan itu tetap meminta, yang akhirnya diberi “angpau” juga, seperti para tamu khusus yang kanak-kanak. Makjang, semua tamu tetap terlayani. Itu adilnya pihak Meuligoe.

Lalu dengan telaten juga Nyonya Meuligoe melayani rakyat, yang belum rela pulang bila tak berfoto dengan “ibu negeri”nya.

Padahal masih banyak orang yang antre hendak jabat tangan. Apalagi pihak protokoler tak “tega” juga melarang foto bareng itu, sekalipun sangat memakan waktu.

Memang agak lucu sih menonton lakonan yang bukan lelucon itu. Namun itulah faktanya. Rakyat yang heterogen dengan segala keperluan dan kemauannya. dengan segala ketidaktahuannya, semisal tak eloknya membawa-bawa pulang makanan, yang seharusnya bisa untuk  jatah tetamu lain. Barangkali dia berpikir, toh open house itu memang untuk rakyat kok.

(Baca: Begini Momen Ketika Irwandi Dikepung Ibu-ibu di Nagan Raya)

Dalam plus minus OH  itu, toh tuan rumah sengaja menyiapkan makanan  untuk sepuluh ribu porsi. Sudah diprediksi sebelumnya. Bahkan ini dirancang dua minggu sebelum hari H.

“Walau pun ada jeda jumatan, tapi nanti open house kan berlanjut.  Jadi kita sipakan yang banyaklah. Kali ini ada variasi lain dalam hidangan yang kita sajikan. Memang sih umumnya menu masakan Aceh, terutama yang unik. Seperti asam udeung, beulacan, itek masak puteh, sie reuboh, kuah beulangong. Tapi ada makanan pendamping lain. Misalnya yang kami sajikan lewat gerobak-gerobak jajanan. Misalnya es krim, bakso,” sebut Darwati.

Persis pukul 12.00 wib, pintu-pintu masuk depan dan belakang Meuligoe Aceh  mulai ditutup. OP pun break sejenak, dan dilanjutkan usai Jumatan. Satu per satu  rakyat pulang.

Kebanyakan mengendarai sepeda motor, mobil bak terbuka, dan banyak juga yang menggunakan beca. Hanya puluhan saja yang berkendara mobil dinas dan pribadi di siang itu.

Barangkali rakyat lapis  atas tersebut  telah menjambangi gubernur dan keluarga sebelum pukul 11.00 wib. Bukankah undangan bagi rakyat seperti yang tersiar di akun media social Darwati, yaitu pukul 11.00, walau rakyat kebanyakan sebelum jadwal itu sudah ramai berdatangan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved