Sebelum Jadi Korban Pembunuhan, Pengusaha Kaya Ini Berencana Bangun Masjid

hari saat pemakaman sebenarnya merupakan hari dimana korban datang ke Kota Pekalongan untuk memulai pembangunan masjid.

Editor: Faisal Zamzami
KOLASE/WARTA KOTA/TRIBUNWOW.COM
Pasutri Zakaria Husni (57) dan Zahiya Masrur (54) yang diduga dibunuh dan dirampok. 

SERAMBINEWS.COM, PEKALONGAN - Pelaku pembunuhan pasangan suami istri pengusaha garmen di Jakarta yang jenazahnya dibuang di Purbalingga telah tertangkap polisi.

Otak pelakunya tak lain adalah mantan karyawannya.

Dari tiga pelaku yang ditangkap, satu diantaranya ditembak mati lantaran melawan petugas. Ketiga pelaku ditangkap saat asik berkaraoke di daerah Grobogan, Jawa Tengah.

Kerabat korban, Imron Nashikin, mengatakan, hari saat pemakaman sebenarnya merupakan hari dimana korban datang ke Kota Pekalongan untuk memulai pembangunan masjid.

Musolah yang berada di Banyuripalit, Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan itu rencananya akan direnovasi dan diperluas menjadi masjid.

"Tanah di belakang dulunya kos kosan, lalu dibeli sama almarhum. Dibongkar untuk bangun masjid," kata Imron, Kamis (14/9/2017).

(Baca: Sadis! Pengusaha Kaya dan Istrinya Dibunuh, Lalu Dibuang ke Sungai, Polisi Buru Pelaku)

Sekitar empat tahun yang lalu lahan seluas 40x14 meter telah dibeli untuk perluasan musolah.

Namun ternyata pembangunan masjis itu terkatung katung. Orang kepercayaan korban rupanya tidak cepat bergerak memulai pembangunan musolah itu.

"Pernah ketemu dan cerita, orang kepercayaannya itu tidak tanggap makanya pembangunan musolah jadi masjid ini terkatung katung. Beliau (korban) tidak marah, hanya kecewa saja," katanya.

Tanah kosong yang berada di belakang musolah itu rencananya akan digunakan untuk pembangunan masjid.

Selasa (12/9/2017), sesuai rencana harusnya Husni Zakarsih (58) dan Zakiah Husni (53) datang ke Kota Pekalongan untuk mulai pembangunan masjid tersebut.

Hari itu direncanakan korban mulai melakukan pembelian material bahan bangunan untuk memulai rencana baiknya.

Namun tuhan berkehendak lain. Di hari yang sama, keluarga berlinangan air mata melepas kepergian suami istri pengusaha garmen itu ke peristirahatan terakhir.

Keduanya dimakamkan bersebelahan di pemakaman keluarga, sekitar 500 meter dari lokasi pembangunan masjid yang direncanakan.

"Almarhum ingin tanah yang sudah dibeli itu dipergunakan untuk kepentingan umum. Seperti masjid atau sekolah," kata Imron.(Radlis/ Tribun Jateng)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved