Mahasiswa Politeknik Lhokseumawe Ikut Awasi Proyek Jembatan Krueng Tingkeum, Ini yang Dipantau!
Mereka melihat apakah pelaksana proyek menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau tidak.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Sebanyak 40 mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Polteknik Negeri Lhokseumawe, Sabtu (28/10/2017) turut mengawasi proyek Jembatan Krueng Tingkeum, Kutablang, Bireuen, Sabtu (28/10/2017).
Kehadiran mereka untuk memantau proses pembangunan jembatan, khusus tenaga kerjanya.
Mereka melihat apakah pelaksana proyek menerapkan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan memakai Alat Pelindung Diri (APD) atau tidak.
(Baca: FOTO-FOTO: Lihat Nih Kelakuan Kapolresta Banda Aceh ke Mahasiswi di Lapangan Tugu Darussalam)
Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Lhokseumawe, Dr Edi Majuar ST MEngSc kepada Serambinews.com mengatakan, pembangunan Jembatan Krueng Tingkeum, salah satu proyek berskala nasional dan mempekerjakan puluhan orang.
(Baca: Pembangunan Jembatan Krueng Tingkeum Masuk Tahap Pengecoran Lantai)
Butuh pengawasan yang ketat mulai dari keselamatan kerja sampai kepada kegiatan lainnya.
Kehadiran mahasiswa, katanya, untuk menambah pengetahuan lapangan, melihat langsung pekerjaan sekaligus belajar.
Sementara menurut Andika Ramadhan, seorang mahasiswa Politeknik Lhoksuemawe, pelaksana proyek itu sudah menerapkan K3. Sedangkan APD ada yang menggunakan dan ada yang belum.
(Baca: Irwandi Bertanya ke Kontraktor: Ada tidak Pejabat Minta Fee Proyek?)
Pengawasan berlapis
Sementara itu, pengawasan proses pengecoran lantai Jembatan Krueng Tingkeum, Kutablang Bireuen, Sabtu (28/10/2017) melibatkan tim gabungan.
Terdiri atas Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 1 Aceh, Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Provinsi Aceh, Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK), konsultan serta dinas terkait di Bireuen.
(Baca: VIDEO: Ibu-Ibu di Bireuen Bertanding Wirid)
Pengawasan yang dilakukan adalah mengambil sampel cor dari mobil khusus untuk diuji takarannya sesuai spesifikai atau tidak.
Bila takarannya memadai atau sesuai, maka semen cor baru diizinkan ditumpahkan di lantai jembatan. Jika tidak, pengawas meminta disesuaikan kembali. Ini dilakukan agar kualitas jembatan sesuai perencanaan.(*)