Awal 2018 BKSDA Pasang GPS Collar pada Gajah Liar di Aceh Timur, Ini Tujuannya
“Tentunya di semua wilayah di Aceh nantinya akan dilakukan upaya-upaya untuk meminimalisir konflik antara gajah dengan manusia,”
Penulis: Seni Hendri | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Seni Hendri | Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, mengatakan Pemerintah Aceh saat ini sangat serius melakukan upaya-upaya mengatasi konflik antara gajah dengan manusia yang terjadi di seluruh Aceh.
Beberapa waktu lalu, ungkap Sapto, Wagub Aceh, dengan lintas sector telah melakukan rapat penanggulangan konflik gajah di Bener Meriah.
Sedangkan di Aceh Timur, ungkapnya, ia terus berkoordinasi dengan Bupati Aceh Timur, H Hasballah untuk mengatasi konflik gajah ini.
Baca: Lagi, Seekor Gajah Betina Ditemukan Mati Membusuk di Kawasan Perkebunan Sawit di Aceh Timur
“Tentunya di semua wilayah di Aceh nantinya akan dilakukan upaya-upaya untuk meminimalisir konflik antara gajah dengan manusia,” ungkap Sapto.
Ada beberapa langkah untuk mengatasi konflik antara gajah dengan manusia yaitu, untuk jangka pendek, jelas Sapto, pihaknya terus melakukan upaya pengusiran, dan melatih masyarakat.
Sedangkan, untuk jangka menengahnya membuat barier yang membatasi antara wilayah budidaya dengan habitat gajah.
“Untuk jangka panjangnya nanti akan ditetapkan kawasan perlindungan gajah. Karena itu, kami harap masyarakat dan perusahaan agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” harap Sapto.
Pasang GPS Collar
Khusus di Aceh Timur, sambung Sapto, untuk meminimalisir gangguan gajah terhadap tanaman budidaya dan pemukiman warga, jelasnya, pihaknya pertengahan Januari 2018 mendatang akan memasang Global Positioning System (GPS) Collar pada kelompok gajah liar di Aceh Timur.
“Rencananya kita pasang dua GPS pada kelompok gajah liar,” ungkap Sapto, seraya menyebutkan, GPS itu nantinya dipasang pada gajah betina dan gajah jantan.
Baca: Tahun Depan, Blok Migas di Aceh Timur Mulai Hasilkan Gas
“Gajah itu kan berkelompok, jadi nanti kita tangkap lalu dibius dan dipasang GPS Collar, lalu kita lepas lagi,” ungkapnya.
GPS Collar yang dipasang di gajah liar ini, ungkap Sapto, nantinya akan berfungsi memberikan peringatan dini ketika gajah mendekati wilayah pemukiman warga.
“Selain itu juga berfungsi memberikan informasi secara précis wilayah habitat kelompok gajah di Aceh Timur,” ungkap Sapto. (*)