Jalan Rusak Parah

Sejumlah suas jalan antarkecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, rusak parah, beberapa ruas jalan bertabur

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI
Bupati Aceh Jaya, Drs T Irfan TB meninjau langsung lokasi badan jalan yang rusak akibat banjir di Desa Tanoh Manyang, Kecamatan Teunom Rabu (29/11/2017). 

* Harga Sawit Anjlok

KUALASIMPANG - Sejumlah suas jalan antarkecamatan di Kabupaten Aceh Tamiang, rusak parah. Beberapa ruas jalan bertabur lubang dan tertutup lumpur saat musim hujan, sehingga membuat kenderaan roda empat tidak bisa melintas. Kondisi ini pun membuat harga sawit yang merupakan mata pencarian utama warga di kawasan itu, turun drastis.

Ruas jalan yang rusak parah ini, mulai dari Kampong Bundar di Kecamatan Karang Baru, Pante Tinjo dan Sekrak Kanan di Kecamatan Sekrak, hingga ke Ara Sembilan, Alur Jambu, Kampong Serba, Sunting, Rantau Bintang, Pengidam, Bengkelang, Batu Bedulang dan Babo di Kecamatan Bandar Pusaka.

Sekretaris Forum Datok Kecamatan Bandar Pusaka, Paimin yang juga Datok Penghulu (Kades) Kampong Babo, Senin (25/12) mengatakan, kerusakan badan jalan sudah sangat parah. Bahkan diameter lubang sudah mencapai 1 hingga 3 meter, dengan kedalaman ada yang mencapai setengah meter.

“Saat musim hujan, jalan di Kampong Batu Bedulang, berlumpur hingga sepanjang 30 meter, yang membuat kendaraan tidak bisa melintas sama sekali. Sehingga warga terpaksa menempuh jalur sungai menggunakan perahu saat hendak ke ibukota kecamatan,” ujarnya.

Begitu juga kondisi jalan Kampong Serba-Sunting dan Rautau Bintang di kelok sembilan. Kondisinya rusak berat, selain jalan berbukit dan licin, juga berlumpur. Sedangkan sepanjang jalan Kampong Bundar yang berada di Samping kompleks perkantoran Pemkab Aceh Tamiang hingga Pante Tinjau dan Sekrak Kanan, juga rusak parah, dimana badan jalan bergelombang dan penuh lubang.

Bahkan, jalan di Kampong Sekrak Kanan, melewati Kantor Camat, sudah banyak kendaraan tersangkut akibat tak mampu menembus lumpur. Kondisi jalan pun semakin parah saat dilintasi truk interkuler bermuatan material untuk pengaspalan jalan di Desa Blang Gelumpang.

“Dampak dari rusaknya jalan ini, khususnya di Kecamatan Bandar Pusaka membuat harga sawit anjlok, karena untuk mengeluarkan dari kampong ke pusat kecamatan harus mengeluarkan biaya tinggi,” kata Paimin.

Seperti di Babo, harga TBS sawit Rp 1.300/Kg. Sedangkan di Kampong Batu Bedulang, harganya lebih rendah lagi, yakni Rp 1.000-1.100 per kilogram, karena dikurangi biaya lansir yang harus beberapa kali angkut.

Datok Penghulu (Kades) Kampong Babo, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, meminta Pemkab setempat maupun Pemerintah Aceh, memperbaiki jalan rusak di kecamatan ini. Apalagi jalan tersebut berstatus jalan provinsi. “Ekonomi warga di sini sangat bergantung dengan kondisi jalan. Jika jalan rusak bagaimana kami membiayai kebutuhan keluarga,” katanya.

Ia menambahkan, kondisi jalan yang rusak parah ini sudah berlangsung puluhan tahun, dan sampai saat ini tidakada upaya dari pemerintah untuk memerbaikinya.

“Kepala desa dan tokoh masyarakat sudah berkali-kali menyuarakan agar jalan di daerah ini diperbaiki. Namun tidak ada respons dari Pemkab Aceh Tamiang maupun dari Pihak Pemerintah Aceh,” sesalnya.(md)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved