Kerusuhan Mematikan Terjadi di Penjara Brasil, 9 Tahanan Tewas dan 99 Lainnya Masih Buron
Uji DNA dan pemeriksaan struktur gigi akan digunakan untuk mengidentifikasi korban tewas yang terbakar.
SERAMBINEWS.COM, RIO DE JANEIRO — Sebanyak 99 tahanan melarikan diri dari penjara Cimplejo de Aparecida, Goias, Brasil, setelah bentrokan antar-geng yang merenggut korban jiwa terjadi pada Senin (1/1/2018) dan berakhir 17 jam kemudian.
Dilansir dari AFP, 242 narapidana kabur dengan memanjat dinding. Puluhan lainnya dapat ditangkap, tetapi 99 tahanan masih buron.
Kerusuhan mematikan itu menewaskan sembilan tahanan. Mereka tewas terbakar dan dua di antaranya dipenggal.
(Baca: Pilkada Subulussalam Jadi Pembicaraan Hangat di Kota Hingga Desa, Lalu Apa Harapan Warga?)
(Baca: Bus Jatuh dari Tebing Ketinggian 80 Meter di Peru, 36 Orang Tewas)
Sementara itu, 14 narapidana dalam keadaan kritis.
Kepala dinas penjara, Newton Castilho, mengatakan, kekerasan terjadi di area semi-terbuka ketika geng dari Blok C menyerang kelompok lain dan melakukan tindakan brutal.
"Ada korban luka, mayat terbakar, dan dua orang dipenggal," katanya.
Uji DNA dan pemeriksaan struktur gigi akan digunakan untuk mengidentifikasi korban tewas yang terbakar.
(Baca: Sejak Menjabat Presiden Amerika Serikat, Donald Trump Melontarkan 1.950 Pernyataan Keliru dan Palsu)
(Baca: Ini Sejumlah Desa di Dua Kecamatan di Aceh Utara Direndam Banjir, Tinggi Air Capai 1 Meter Lebih)
Dia menambahkan, ada lima sipir penjara yang bertugas mengawasi seluruh area penjara kala itu dengan jumlah tahanan 768 orang.
Ketika petugas keamanan mengamankan penjara, mereka menemukan tiga pistol dan beberapa pisau.
Sebelumnya, kekerasan di penjara pernah terjadi setahun lalu di Manaus, wilayah Amazon, Brasil, yang menyebabkan 56 orang tewas.
Lembaga permasyarakatan di Brasil sering kali menghadapi konfrontasi antara dua geng kriminal utama, yaitu PCC yang berbasis di Sao Paulo dan Comando Vermelho dari Rio de Janeiro.