Mendapat Kabar LP Lambaro Terbakar, Keluarga Napi “Serbu” LP
Mereka tampak berusaha masuk ke dalam area LP untuk menjumpai kerabatnya yang ditahan.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Yusmadi
Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Mendapat kabar ada kerusuhan dan kebakaran di Lembaga Permasyarakatan (LP) Lambaro, Gampong Bineh Blang, Ingin Jaya, Aceh Besar, Kamis (4/1/2017).
Sejumlah keluarga napi yang ditahan di LP Lambaro mulai berdatangan ‘menyerbu’ ke penjara tersebut. Mereka datang dari wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Pantauan Serambinews.com, keluarga napi mulia berdatangan sejak pukul 14.00 WIB, bahkan hingga pukul 17.00 WIB jumlah anggota keluarga napi yang datang semakin banyak.
Mereka tampak berusaha masuk ke dalam area LP untuk menjumpai kerabatnya yang ditahan. Alasannya mereka khawatir dengan kondisi narapadina.
(Baca: Usai Rusuh, Ternyata Ada Pohon Ganja Ditanam di LP Lambaro)
Namun mereka dilarang masuk oleh petugas, bahkan petugas belum bisa memberi kepastian mengenai jadwal berkunjung, pascakerusuhan.
Faridah, warga Gampong Baro, Montasik, Aceh Besar mengaku, saat mendapat kabar LP Lambaro dibakar, dirinya sedang berada di sawah.
Karena khawatir terhadap kondisi anaknya yang ditahan di penjara itu, ia langsung bergegas ke Lambaro dengan diantar oleh anaknya yang lain.
Ia menceritakan, dalam perjalanan ke Lambaro ia sempat berpikir jika sesuatu yang buruk menimpa anaknya Nazardi (30).
(Baca: VIDEO - Kerusuhan LP Lambaro, Asap Mengepul, Napi Pecahkan Kaca Hingga Provokator Ditangkap)
“Leuh peu-peu ka tepike, lon pike wate penjara di teut, pintu di top, aneuk lon hanjeut ditubiet (Entah apa-apa yang sduah terpiker, saya pikir saat penjara dibakar, pintu dalam keadaan tertutup, anak saya tidak bisa keluar,” cerita Faridah, wanita yang sudah berusia 70 tahun ini.
Namun sesampai di Lambaro, ia sempat lega saat mendapat kabar dari petugas bahwa kondisi semua tahanan baik-baik saja.
Meskipun petugas sudah mengabari, bahwa keluarga tidak diizin menemui anggota keluarga yang ditahan.
Namun Faridah dan keluarga napi lain tetap menunggu hingga bisa bertemu. (*)