Penuhi Kebutuhan Operasi Pasar di Abdya, Mitra Perum Bulog Tebus Beras 33 Ton

Beda dengan OP sebelumnya, OP kali ini tidak lagi melibatkan Perum Bulog secara langsung,

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
ILUSTRASI -- KETUA Komisi II DPRA, Nurzahri didampingi anggota Sulaiman Ari dan Kartini Ibrahim sedang mengecek beras medium pemerintah yg dijadikan beras operasi pasar, di toko beras jalan TA Jalil, pasar Aceh Desa Kampung Baru, Banda Aceh, Rabu (10/1). 

Laporan Zainun Yusuf | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sebanyak 33 ton beras operasi pasar (OP) sudah ditebus mitra pedagang beras Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Beras medium yang ditebus itu kemudian dibersihkan kembali pada usaha penggilingan padi, kemudian dijual dalam kegiatan OP di Pasar Blangpidie dengan harga Rp 8.300 per kilogram (kg).

Kepala Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, Elmar Findra kepada Serambinews.com menjelaskan, kegiatan OP dalam upaya menstabilkan harga beras dilaksanakan sejak Senin (15/1/2018).

(Baca: Perum Bulog Segera Lancarkan OP di Abdya)

Beda dengan OP sebelumnya, OP kali ini tidak lagi melibatkan Perum Bulog secara langsung, melainkan dilaksanakan oleh mitra pedagang beras dengan mengambil lokasi di tempat usaha mitra itu sendiri.

Untuk itu tiga mitra Perum Bulog yang mendapat rekomendasi telah menebus beras medium sebanyak 33 ton di Gudang Sub Divre VI Blangpidie untuk dijual dalam kegiatan OP.

Terdiri dari Kilang Padi (KP) Semangat berlokasi di Tangan-Tangan 20 ton, UD Sabena Jaya juga lokasi Tangan-Tangan 3,3 ton dan UD Munasco lokasi Padang Baru, Susoh sebanyak 10 ton.

Setelah penebusan, beras tersebut dibersihkan kembali di usaha kilang padi milik pedagang. Selanjutnya, beras tersebut dijual dalam kegiatan OP di Pasar Blangpidie dengan harga yang disepakti Rp 8.300 per kg.

Harga jual beras OP Rp 8.300 per kg merupakan hasil kesepakatan rapat Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Abdya serta Satgas Pangan dan para mitra usaha Perum Bulog setempat.

Disepakati pula bahwa pelaksanaan OP sejak 15 Januari sampai 31 Meret mendatang. Kegiatan OP dalam upaya menstabilkan harga beras yang mengalami lonjakan di pasaran akhir-akhir ini.

"Di tempat usaha yang digunakan mitra Perum Bulog untuk menjual beras OP dipasang spanduk yang bertuliskan `beras operasi pasar' sehingga mudah dikenali masyarakat," kata Elmar Findra.

(Baca: Harga Beras Melambung di Abdya, Ini Tanggapan Kepala Perum Bulog)

Jumlah mitra Perum Bulog yang dilibatkan dalam OP tidak terbatas tiga mitra saja, namun bisa bertambah bila dibutuhkan. Dalam hal ini, Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie siap menyediakan stok beras untuk kebutuhan pelaksanaan OP.

Kesiapan ini, kata Kepala Perum Bulog Sub Divre VI Blangpidie, Elman Findra karena stok beras di tiga gudang tersedia dalam jumlah cukup, yaitu Padang Baru, Blangpidie (Abdya), Kota Fajar (Aceh Selatan) dan Subulussalam (Kota Subulussalam/Aceh Singkil).

"Di Gudang Padang Baru/Blangpidie saja, kita punya stok beras tidak kurang 2.400 ton," katanya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved