Pidie Jaya Gelar Gerakan Massal Atasi Wereng, Ini Hasilnya

Walau pun begitu Dinas Pertanian Pangan (Distanpang) setempat tetap siaga kemungkinan hama tersebut kembali muncul.

Penulis: Abdullah Gani | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/ABDULLAH GANI

Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Tingkat serangan hama wereng batang coklat (WBC) di Pidie Jaya (Pijay) dalam dua hari terakhir mulai mereda.

Menurunnya  luas serangan menyusul dilaksanakannya gerakan penyemprotan massal di daerah-daerah endemis atau sumber munculnya hama dimaksud.  

Walau pun begitu Dinas Pertanian Pangan (Distanpang) setempat tetap siaga kemungkinan hama tersebut kembali muncul.  

Data yang diperoleh Serambinews,com dari Distanpang setempat, Jumat (19/1/2018) menggambarkan, jika sebelumnya luas tanaman padi terancam wereng  525 hektare tersebar di sejumlah kecamatan dan sekitar 30 hektare diantaranya serangan ringan.

Kini luas terancam menurun menjadi 400 hektare dengan tingkat serangan ringan tersisa 20 hektare. Meureudu dan Meurahdua kecamatan terluas.

(Baca: Puluhan Hektare Padi di Pijay Diserang Wereng, Ini Anjuran Distanpang)

Langkah cepat petani menanggulangi hama yang menakutkan itu patut diacung jempol, kata Kadistanpang Pijay, drh Muzakkir Muhammad menjawab Serambinews.com  saat mengamati sejumlah petani Gampong Dayah Baroh-Paya Seutuy  Ulim melakukan penyemprotan massal,  Jumat (19/1/2018).  

Pada hari yang sama, puluhan petani Gampong Rusep dan Masjid Puduek Kecamatan Trienggadeng juga melakukan hal sama. Di Ulim, sejumlah penyuluh dan Babinsa juga ikut bantu petani. 

Gerakan pengendalian massal yang berlangsung di beberapa lokasi, lanjut Muzakkir, mengandalkan insektisida atau racun hama bantuan Distanbun yang disalurkan melalui Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTA) Aceh. 

Sedangkan puluhan titik serangan lainnya, penanganannya dilakukan sendiri oleh petani.  Begitu melihat adanya gejala serangan wereng ditandai dengan daun padi mulai berwarna merah, petani langsung menyemprot.

“Kita patut acung jempol melihat sigap petani,” kata Muzakkir. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved