Abusyik Tertibkan Aktivitas Galian C di Sungai Tiro, Sopir Lari Hingga Beko Disembunyikan
Saat Forkopimda tiba di lokasi aktivitas galian c yang dilakukan menggunakan beko atau excavator terhenti.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Yusmadi

Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bupati Pidie, Roni Ahmad atau kerap disapa Abusyik bersama Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) menertibkan aktivitas galian c di Sungai Tiro, Senin (22/1/2018) sekitar pukul 11.35 WIB.
Saat Forkopimda tiba di lokasi aktivitas galian c yang dilakukan menggunakan beko atau excavator terhenti. Bahkan, sopir beko memilih kabur lebih dahulu sebelum Forkopimda tiba di lokasi.
Forkopimda juga menemukan beko disembunyikan di semak-semak dan dekat kandang lembu. Lokasi penertiban aktivitas galian c dilakukan di Desa Pulo Tambo, Lhok Igeuh dan Meunasah Mancang.
"Forkopimda yang dipimpin Bupati Pidie langsung memasang police line pada beko yang ditertibkan di Sungai Tiro," tukas Kabag Ops Polres Pidie, Kompol Juli Effendi yang dihubungi Serambinews.com, Senin (22/1/2018).
Baca: Lokasi Galian C Harus Ditata Ulang
Ia menyebutkan, belum mengetahui jumlah beko yang ditertibkan di Sungai Tiro yang melakukan aktivitas galian c. Menurutnya, Forkopimda Pidie telah mengimbau kepada warga sebelumnya, agar tidak melakukan aktivitas galian c di Sungai Tiro.
Karena aktivitas galian c merusak lingkungan dan mengancam jembatan. Akibat tidak ditindaklanjuti sehingga Forkopimda melakukan penertiban.
Ia menambahkan, Dalam penertiban tersebut Abusyik didampingi Kapolres Pidie, AKBP Andy Nugraha Setiawan Siregar SIK, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Pidie, Muhammad Nazar ST MT.
Lalu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Ir Ainal Mardiah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Apriadi SSos dan dibakcup petugas bersejata lengkap serta Muspika Tiro. (*)