Aceh Kembali Dapat Penerbangan Perintis

Pesawat Susi Air jenis Cesna Grand Caravan berkapasitas 15 penumpang kembali melayani penerbangan

Editor: bakri
Pesawat Susi Air 

* Untuk 10 Rute Mulai Awal Bulan Depan

BANDA ACEH - Pesawat Susi Air jenis Cesna Grand Caravan berkapasitas 15 penumpang kembali melayani penerbangan perintis di Aceh. Penerbangan subsidi pemerintah pusat ini akan dimulai awal Februari 2018 untuk sepuluh rute penerbangan sekali seminggu, kecuali Banda Aceh-Nagan Raya dan Kutacane-Banda Aceh dua kali seminggu karena dinilai padat.

Kadis Perhubungan Aceh, Drs Zulkarnain MM menyampaikan hal ini kepada Serambi di ruang kerjanya di Banda Aceh, Selasa (30/1) siang.

Menurut Zulkarnain, penerbangan menggunakan subsidi APBN 2018 sepenuhnya dikelola Kemenhub dan Dishub Aceh hanya dilaporkan akan dimulainya penerbangan tersebut, namun juga belum diberikan jadwal detail penerbangan itu. “Masyarakat maupun pejabat yang ingin menggunakan pesawat itu bisa menanyakan ke bandara di daerah rute yang sudah ditentukan itu,” kata Zulkarnain seraya mengatakan pihaknya sudah meminta manajemen Susi Air mengumumkan soal penerbangan ini melalui spanduk maupun media massa.

Di luar penerbangan perintis yang disubsidi itu, kata Zulkarnain, Susi Air juga membuka penerbangan komersil untuk daerah padat penumpang. Misalnya Medan-Nagan Raya- Simeulue. Zulkarnain menyebutkan harga tiket penerbangan perintis sekitar 60 persen dari tarif komersilnya. Misalnya untuk rute Banda Aceh-Nagan Raya, tarif komersil Rp 500 ribu/penumpang, maka tarif subsidi Rp 300 ribu/penumpang.

Zulkarnain menambahkan karena permintaan penambahan jadwal penerbangan dari kabupaten/kota antarbandara di Aceh maupun luar Aceh terus meningkat, maka sejumlah bupati/wali kota juga mengusulkan tambahan rute penerbangan subsidi kepada gubernur.

Misalnya untuk rute Medan-Kutacane dan Medan-Singkil yang memang rute itu belum ada penerbangan perintisnya. Begitu juga untuk rute Singkil-Banda Aceh.

Alasan para bupati meminta tambahan penerbangan perintis ketiga rute itu untuk memudahkan hubungan, termasuk untuk keperluan pemerintah daerah tersebut ke Banda Aceh, Medan maupun Pulau Jawa. Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf sudah merespn hal ini dengan menyurati Menhub agar tahun depan penerbangan perintis antardaerah dan luar Aceh bisa ditambah. (her)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved