Serka Natalia, Perawat Gigi dan Satu-satunya Wanita yang Ikut Atraksi Terjun Payung di Bandara SIM
Selama berkiprah di dunia terjun payung, ia sudah pernah terjun di hampir semua daerah di Indonesia.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Muhammad Nasir I Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dibaluti seragam tebal, kacamata dan penutup kepala, Natalia mendarat mulus di Landasan Udara (Lanud) Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Jumat (9/2/2018) sekitar pukul 08.30 WIB.
Setelah menggulung parasutnya, Natalia langsung menuju area apron Lanud SIM sambil menebar senyum.
Ia menjadi penerjun payung wanita satu-satunya dalam latihan terjun payung penyegaran prajurit paskhas TNI Angkatan Udara di Bandara SIM, pagi tadi.
Prajurit TNI AU berpangkat sersan kepala ini mengatakan, kegiatan terjun payung baginya sudah menjadi hal biasa. Ia sudah mulai terjun dan melayang-layang di udara sejak tahun 2006.

Selama berkiprah di dunia terjun payung, ia sudah pernah terjun di hampir semua daerah di Indonesia.
Natalia mengaku, dalam dunia terjun payung, sensasi paling menarik adalah saat melayang di udara sambil melihat hamparan alam di bawah.
Dalam kegiatan itu, penerjuan di bagi dua kelompok, yaitu kelompok statik dengan ketinggian 1.200 kaki dan kelompok free fall dengan ketinggian 10.000 kaki.
Dengan diangkut oleh pesawat Hercules, Natalia terjun dari ketinggian 10.000 kaki.

Meskipun lihai berkelana di udara, namun dalam sehari-hari wanita bernama lengkap Krismawati Natalia ini berprofesi sebagai perawat gigi di Rumah Sakit Lanud Hasan Bandung.
Ketika dipanggil untuk terjun payung, maka natalia pun siap menunjukkan kemampuannya.
“Kesan paling menarik selama terbang, ya bisa membanggakan orang tua dan dirinya, saya juga bisa membuktikan bahwa perempuan bisa lebih,” tutup wanita kelahiran Ujung Pandang, 1983 ini.(*)
