Mualem Tunjuk Muhammad MTA Sebagai Jubir Pemerintah Aceh, Begini Kiprahnya

Ringkasan Berita:

• Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) resmi menunjuk Muhammad MTA sebagai Juru Bicara Pemerintah Aceh. 
• Penugasan dilakukan di ruang kerja Ketua DPRA, dengan tugas menyampaikan kebijakan dan program pemerintah.
• Muhammad MTA menyatakan siap bekerja sama dengan jubir lain serta memperkuat koordinasi demi keterbukaan informasi publik.

Laporan Wartawan Serambi Indonesia Rianza Alfandi | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem resmi menunjuk Muhammad MTA sebagai Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Aceh. 

Penyerahan surat penugasan dilakukan di Ruang Kerja Ketua DPRA, Zulfadhli alias Abang Samalanga, di Banda Aceh, Jumat (14/11/2025).

Muhammad MTA dipercaya membantu menyampaikan kebijakan serta program Pemerintah Aceh kepada publik dan media. 

Ia juga akan bekerja sama dengan jubir yang telah ada yaitu Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man.

Mualem berharap, penunjukan MTA sebagai juru bicara ini dapat memperkuat hubungan pemerintah dengan masyarakat.

“Kami ingin komunikasi berjalan lebih baik, sehingga setiap informasi dapat dipahami dengan jelas oleh seluruh masyarakat Aceh,” ujarnya.

Baca juga: Pengamat Komunikasi Politik Unimal, Mualem Perlu Tunjuk Jubir Pemerintah Aceh

Sementara itu, Muhammad MTA menyatakan, siap menjalankan tugas yang diberikan.

Dalam waktu dekat, ia akan memperkuat koordinasi dengan seluruh SKPA guna memastikan keterbukaan informasi publik kepada masyarakat.

Profil Muhammad MTA

Muhammad MTA adalah seorang aktivis dan tokoh publik asal Aceh, kelahiran Sigli, 1 Mei 1979. 

Ia dikenal sebagai Juru Bicara Pemerintah Aceh dan pernah menjadi Penasihat Khusus (Pensus) Gubernur Aceh di Bidang Politik dan Keamanan.

Berikut ini biodata singkat Muhammad MTA:

• Nama Lengkap: Muhammad MTA
• Tempat/Tanggal Lahir: Sigli, 1 Mei 1979
• Masa Kecil: Dibesarkan di Simpang Tiga, Pidie

Pendidikan:

• Sekolah dasar hingga menengah di Simpang Tiga, Pidie
• Kuliah di IAIN Ar-Raniry (sekarang UIN Banda Aceh) mulai tahun 2000

Karier Aktivisme:

• Bergabung dengan Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) saat kuliah, sebuah gerakan sipil yang memperjuangkan referendum di Aceh