Hingga Pertengahan Februari, Produksi Minyak Pertamina Rantau Lebihi Target
Produksi migas tersebut berasal dari pengelolaan atas 144 sumur aktif, terdiri 105 sumur produksi ditambah 38 sumur injeksi.
Penulis: Tamiang | Editor: Yusmadi
Laporan Muhammad Nasir | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Produksi minyak mentah (Crude Oil) PT Pertamina EP Asset I Rantau Field, Kabupaten Aceh Tamiang melebih target sebanyak 2610,9 barel oil per daya (Bopd) yang ditetapkan dari rencana kerja anggaran perusahaansebanyak 2.473 Bopd.
Field manager PT Pertamina Rantau, Hari Widodo diampingi Legal dan Relation Assistant Manager PT Pertamina EP Rantau, Fandi Prabudi kepada Serambinews.com, Jumat (14/2/2018) mengatakan, hingga pertengahan Februari 2018, produksi minyak dan gas rantau PT Pertamian EP Rantau mencatat kinerja cukup baik dengan melewati target.
Hingga 14 Februari 2018,produksi minyak yang dihasilkan Pertamina Rantau mencapai 2610.9 bopd atau sekitar 105.5% year to day (Ytd) terhadap target rencana kerja anggaran produksi (Rkap) sebesar 2.473 bopd.
Baca: Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg
Sementara itu, realisasi produksi gas mencapai 4.14 million metric standard cubic feet perday (mmscfd) atau 103.5% Ytd terhadap target RKAP 4 mmscfd.
Produksi migas tersebut berasal dari pengelolaan atas 144 sumur aktif, terdiri 105 sumur produksi ditambah 38 sumur injeksi.
Untuk menahan laju penurunan, manajemen Pertamina Rantau Field melakukan kegiatan reparasi, reopening, reaktivasi sumur suspended, melakukan cased hole logging dan implementasi water flood.
Field Rantau sendiri, tambah Hari Widodo memiliki wilayah kerja di tiga kabupaten dan dua provinsi, Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh dan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
Baca: Produksi Minyak Mentah Pertamina Rantau Meningkat
Kedua provinsi ini mengelola beberapa sumur minyak, diantaranya, struktur Rantau dan Serang Jaya, Kuala Simpang Barat dan Kuala Dalam, Sungai Buluh, Perapen, Pematang Panjang, Bukit Tiram, dan Kuala Simpang Timur.
”Peran serta warga dan pemangku kepentingan sangat diharapkan untuk turut mendukung kegiatan operasional Migas di Aceh Tamiang,” ujarnya.
Sehingga apa yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan produksi migas dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga dampaknya dapat dirasakan masyarakat. (*)