Suporter PSAP Sigli Tuding PSSI Aceh dan PSSI Pidie Buta Aturan Sepakbola

Persoalan ini muncul karena kedua pengurus baik Asprov dan Askab PSSI telah buta terhadap aturan organisasi.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
Tiga Pemain PSAP Sigli, Muhammad Causar, Nurmahdi, dan Fajar Munandar menunggu di ruang tahanan untuk menjalani persidangan kedua di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Senin (19/2). Mereka disidangkan karena mengeroyok Aidil Azmy, wasit yang memimpin pertandingan PSAP Sigli vs Aceh United di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Jumat, 18 Agustus 2017. SERAMBI/BUDI FATRIA 

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tifosi yang tergabung dalam Laskar Aneuk Nanggroe (The LAN) Pidie menuding Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Aceh dan Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pidie buta terhadap hukum.

Hal ini menyusul dukungan upaya hukum terhadap tiga pemain pascainsiden serangan pemukulan terhadap wasit saat laga tim Aceh United vs PSAP pada pertandingan beberapa bulan lalu.

Baca: 3 Pemain PSAP tanpa Pengacara

Tiga Pemain PSAP Sigli, Muhammad Causar, Nurmahdi, dan Fajar Munandar menjalani persidangan kedua di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Senin (19/2). Mereka disidangkan karena mengeroyok Aidil Azmy, wasit yang memimpin pertandingan PSAP Sigli vs Aceh United di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Jumat, 18 Agustus 2017. SERAMBI/BUDI FATRIA
Tiga Pemain PSAP Sigli, Muhammad Causar, Nurmahdi, dan Fajar Munandar menjalani persidangan kedua di Pengadilan Negeri Banda Aceh, Senin (19/2). Mereka disidangkan karena mengeroyok Aidil Azmy, wasit yang memimpin pertandingan PSAP Sigli vs Aceh United di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Jumat, 18 Agustus 2017. SERAMBI/BUDI FATRIA ()

Bahkan ketiga pemain dijatuhkan hukuman dua tahun tidak boleh bertanding.

Akibat kasus ini masuk ke pengadilan membuat ketiga pemain PSAP Fajar Munandar, Nurmahdi dan Kausar terancam hukuman dua tahun penjara.

Wakil Ketua The LAN, Mukhlis Benzema kepada Serambi, Selasa (20/2/2018) mengatakan, dukungan agar kasus ini dibawa ke ranah hukum oleh Asprov PSSI Aceh dan Askab PSSI Pidie merupakan tindakan tidak fair dan buta hukum.

Baca: “Kami Kecewa pada Pengurus PSAP”

"Mereka kini mendekam dalam Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kajhu seraya menunggu putusan hukum dan ini sangat menyedihkan jika kedua asosiasi PSSI mendukung atas upaya hukum terhadap ketiga pemain, " katanya.

Persoalan ini muncul karena kedua pengurus baik Asprov dan Askab PSSI telah buta terhadap aturan organisasi.

Dalam statuta PSSI setiap insiden di lapangan, maka akan diproses dan sanksinya akan diberikan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI setelah memanggil dan meminta keterangan perangkat pertandingan juga menyaksikan rekaman pertandingan.

Baca: BREAKINGNEWS: Laga PSAP-Aceh United Resmi Ditunda Akibat Kerusuhan

Kasus keributan pemain PSAP Pidie vs Aceh United, PSSI telah bertindak ceroboh, tanpa memanggil pemain PSAP dengan mengirim surat yang ditandatangani oleh Adli Tjalok.

Dalam surat tersebut, ada dua poin yang sangat rancu, yaitu menjatuhkan hukuman dua tahun dan tidak boleh bertanding kepada tiga pemain PSAP.

Baca: FOTO-FOTO: Kerusuhan pada Laga PSAP Versus Aceh United di Stadion H Dimurthala

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved