Mahasiswi Singkil Bawa 'Mayat Bayi' dan Menangis di Bundaran Simpang Lima, Aksi Protes Rumah Sakit
Dalam aksi itu, seorang mahasiswa juga memperagakan dirinya sebagai seorang ibu yang menggendong mayat bayinya.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Safriadi Syahbuddin
Laporan Masrizal I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Belasan mahasiswa Aceh Singkil yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sekata Sepakat (AMSS) menggelar aksi di Simpang Lima Banda Aceh, Kamis (15/3/2018).
Aksi yang mendapat pengawalan aparat keamanan itu menuntut agar pemerintah setempat memperhatikan kondisi Rumah Sakit Umum Aceh Singkil, baik itu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit.
(Baca: NU Aceh Singkil Minta Pemerintah Aceh Tambahkan Nama As Singkili di Prasasti Makam Syekh Abdurrauf)
(Baca: Mencengangkan, 5 Foto tentang Cara Mengasuh Bayi di London pada Tahun 1930-an)
(Baca: Penampakan Rumah Sakit Terburuk di Dunia, di Mana Setiap Hari Ada Bayi yang Meninggal)
Koordinator Lapangan (Korlap), Zazang Nurdiansyah dalam orasinya menyampaikan selama ini pelayanan rumah sakit milik pemerintah itu kurang efektif.
"Ditambah lagi beberapa waktu lalu ada bayi yang meninggal di Rumah Sakit Aceh Singkil. Ada indikasi bayi yang meninggal itu disebabkan kelalaian rumah sakit tersebut dan kurangnya fasilitas," katanya.
(Baca: VIRAL! Bayi Meninggal di RSUD Singkil karena Tak Ada yang Bisa Pasang Infus, Ini Curhat Keluarga)
Dalam aksi itu, seorang mahasiswa juga memperagakan dirinya sebagai seorang ibu yang menggendong mayat bayinya. Sambil menggendong mayat bayinya yang sudah dibalut kain kafan, ia menangis tersedu-sedu.
Dalam aksi itu, massa turut membawa spanduk dan karton bertuliskan kritikan. Demo tersebut turut menjadi pusat perhatian para pengguna jalan yang melintasi Bundaran Simpang Lima.(*)