Pangdam: Jangan Macam-macam

Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) yang baru dilantik, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SIP MH meminta masyarakat

Editor: hasyim
SERAMBI/ SUBUR DANI
PANGDAM IM yang baru, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin (kiri) menerima risalah dari mantan Pangdam IM, Mayjen TNI Moch Fachrudin, dalam gelar apel pasukan di Lapangan Blangpadang, Banda Aceh, Jumat (23/3). 

BANDA ACEH - Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM) yang baru dilantik, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin SIP MH meminta masyarakat Aceh untuk mendukungnya dalam bertugas sebagai pemimpin tertinggi satuan TNI di Aceh. Ia berharap masyarakat bahu-membahu dan kompak melangkah bersama membangun Aceh yang lebih baik.

Putra kelahiran Meukek, Aceh Selatan ini mengaku bangga bisa memimpin Kodam IM. Namun, karena Pangdam IM dijabat oleh orang Aceh, ia juga meminta masyarakat tidak macam-macam. “Mohon doa kepada seluruh masyarakat Aceh, karena (ini) orang Aceh yang menjadi pejabat (Pangdam IM), tentunya jangan macam-macamlah,” kata Hafil sambil tertawa kecil seusai menerima risalah (memori) akhir jabatan dari Pangdam IM sebelumnya, Mayjen TNI Moch Fachrudin dalam apel pasukan perdana di Lapangan Blangpadang kemarin siang.

Pada kesempatan itu, Hafil juga menyampaikan, ada tiga hal yang akan dia fokuskan selama memimpim Kodam IM. Pertama, menjaga soliditas antara TNI dan Polri. Kedua, menjaga dan meningkatkan profesionalisme prajurit, dan yang terakhir meningkatkan militansi prajurit.

“Dengan tetap dicintai masyarakat Aceh, kehidupan TNI, Polri, dan masyarakat akan menjadi lebih harmonis. Harapan kita, semoga semua komponen bangsa, baik Forkopimda maupun institusi lainnya, bahu-membahu membangun agar Aceh lebih maju lagi,” kata Hafil.

Alumnus SMA 3 Banda Aceh ini juga menyinggung soal netralitas TNI menjelang pelaksanaan Pilkada 2018, Pileg, dan Pilpres 2019. Ia tekankan, seluruh prajurit TNI harus netral, sesuai dengan tugas prajurit TNI sebagaimana disebut di dalam Undang-Undang Nomor 34 tentang Tentara Nasional Indonesia.

“Iya jelas, kita harus netral, itu petunjuk Panglima TNI. Netralitas harus ditegakkan pada seluruh prajurit. Siapa pun yang berbuat (tidak netral), maka tanpa pandang bulu sesuai proses hukum dia akan diberhentikan,” tegas Pangdam IM, Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin.

Semangat dan haru
Mayjen TNI Teuku Abdul Hafil Fuddin, resmi memegang tongkat komando Pangdam IM setelah serah terima jabatan dengan Pangdam IM sebelumnya, Mayjen TNI Moch Fachrudin di Mabes TNI, Kamis (22/3). Hafil menjadi Pangdam IM ke-23 sejak Kodam Iskandar Muda berdiri pada 22 Desember 1956.

Kemarin, Hafil Fuddin beserta istri, Ny Yosi Hafil Fuddin disambut penuh semangat dan haru oleh ratusan prajurit TNI di Makodam IM, Jumat (23/3). Dia tiba di Banda Aceh untuk mengemban amanah sebagai orang nomor di jajaran TNI Aceh, setelah dipercayakan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto SIP, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/231/III/2018 yang ditetapkan di Jakarta, 9 Maret 2018.

Pantauan Serambi, Pangdam IM beserta istri tiba di Makodam IM sekira pukul 09.30 WIB setelah menempuh perjalanan dari Jakarta. Tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, Hafil disambut sejumlah kalangan, salah satunya para sahabatnya, alumni SMA 3 Banda Aceh. Didampingi Kasdam IM, Brigjen TNI Achmad Daniel Chardin, Hafil bersama istri langsung menuju Makodam IM.

Di sana, ratusan prajurit sudah menunggu, mereka menyambutnya ala militer, tradisi pedang pora, teriakan yel-yel, dan Mars Sanggaramara. Hafil terlihat begitu terkesan, saat dirinya disambutratusan prajurit berseragam. Ia larut bahkan mengaku terharu saat mendengar ratusan prajurit bernyanyi bersama dengan ritme gemuruh tepuk tangan dan musik pengiring.

Sesaat setelah tiba di Makodam IM, Hafil langsung memenuhi permintaan awak media yang ingin mewawancarainya terkait kepulangannya ke Aceh sebagai Pangdam IM. “Saya seorang putra daerah, jadi begitu saya turun dari pesawat (tadi), saya terasa pulang ke kampung sendiri,” kata Hafil.

Kepada awak media, Pangdam IM juga mengatakan, dirinya merasa bangga karena saat ini dipercayakan memimpin Kodam IM. “Saya sangat bangga sekali bisa jadi pemimpin di kodam ini. Sampai saya berpikir apakah saya mampu membawa Kodam IM ini bergoyang di sini bersuara di sini untuk (kelanjutan) perdamaian Aceh. Oleh karena itu harapan saya, masyarakat Aceh semuanya harus mendukung, kita bahu-membahu, kita bangun Serambi Mekkah ini dengan lebih baik ke depan,” pungkasnya. (dan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved