Bendahara Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Kemalingan Saat Isi BBM, Rp 100 Juta Raib
Uang sebesar Rp 100 juta raib dibawa kabur dua orang pencuri yang tiba-tiba datang ke mobil Rusmaidi yang sedang mengisi BBM.
Penulis: Subur Dani | Editor: Yusmadi
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rusmaidi (39) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, benar-benar apes saat mengisi Bahan Bakar Minyak mobilnya di SPBU Lambhuek, Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh, Senin (2/4/2018).
Pria yang berdomisili di Desa Pineung, Kecamatan Syiah Kuala tersebut kemalingan saat mengisi BBM mobilnya di SPBU tersebut sekitar pukul 14.30 WIB tadi.
Uang sebesar Rp 100 juta raib dibawa kabur dua orang pencuri yang tiba-tiba datang ke mobil Rusmaidi yang sedang mengisi BBM.
Baca: Dua Remaja Jambret Tas Wanita di Aceh Utara, Saat Lari Menabrak Kambing, Begini Nasib Mereka
Dua orang yang mengendarai sepeda motor, tiba-tiba masuk ke dalam mobilnya dan mengambil uang yang baru saja dia tarik dari bank.
Uang tersebut ditaruh Rusmaidi di kursi depan sebelah kiri sopir, sedangkan Rusmaidi saat mengisi bensin tidak berada di dalam mobil, dia keluar ke sebelah tangki mobil.
Dari video CCTV yang beredar di sejumlah group Whatsapp sejak sore hari ini, dua pria yang tak dikenal itu tiba-tiba mendekati mobil Rusmaidi.
Baca: Pemilik Gagalkan Aksi Pencurian Mobilnya Setelah Kejar dan Lapor Polisi
Lalu satu orang dengan berani masuk ke dalam mobil, mengambil uang dalam jumlah besar itu lalu dengan cepat keduanya kabur dari SPBU tersebut.
Rusmaidi tiba-tiba berlari dari belakang mobil dan terlihat seperti berteriak.
Terkait kasus itu, Rusmaidi sudah membuat lapoan ke Polresta Banda Aceh beberapa jam setelah kejadian.
"Iya benar, itu laporan saya, tadi setelah Ashar saya melapor ke Polresta Banda Aceh," kata Rusmaidi saat dihubungi Serambinews.com beberapa saat sebelum berita ini diturunkan.
Ia mengaku, uang Rp 100 juta tersebut bukan uang miliknya, melainkan uang kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh yang baru saja ditarik dari salah satu bank di Banda Aceh.
"Iya saya bendahara, saya sering narik uang segitu. Tadi setelah kejadian saya lapor ke pimpinan dulu baru kemudian lapor ke polisi," katanya. (*)