PLN Siap Tampung Listrik Geotermal
Rencana investasi geotermal oleh perusahaan Turki, Hitay Holding disambut baik oleh PLN
BANDA ACEH - Rencana investasi geotermal oleh perusahaan Turki, Hitay Holding disambut baik oleh PLN. Meskipun demikian, pihak PLN menyerahkan lobi-lobi tersebut kepada pemerintah, namun memastikan PLN siap menampung dengan membeli energi yang berasal dari panas bumi tersebut.
“Kalau PLN sendiri pada prinsipnya menerima dengan baik. Memang untuk mencari investor segala macam kita lebih menyerahkan ke pemerintah setempat, karena eksplorasi geotermal itu kan beda sekali dengan bangun PLTU atau PLTG. Bukan hanya masalah izin tapi juga risiko, karena sekali nge-bor kalau nggak dapat itu luar biasa,” terang Manager Area PLN Banda Aceh, Wahyu A Hadi saat menjadi narasumber untuk Program Cakrawala Radio Serambi FM 90,20 MHz bertajuk `Lelah Menunggu Listrik Geotermal’, Rabu (4/4).
Program cakrawala tersebut juga menghadirkan narasumber internal Redaktur Opini yang juga Kepala Litbang Harian Serambi Indonesia, Asnawi Kumar.
Wahyu menjelaskan, selama sejalan dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPPL), maka tidak ada masalah. Seperti halnya geotermal yang akan dibangun di Bener Meriah. Dijelaskannya, sebagai energi baru terbarukan, wajar jika pemerintah lebih fokus ke geotermal, karena jika hanya mengandalkan fosil maka suatu saat pasti akan habis.
“Nah! kalau sudah habis apa yang dilakukan kalau tidak dilakukan geotermal? tidak dieksplorasi. Kalau di Jaboi itu hampir jadi, sudah keluar asapnya. Itu asapnya yang tebal kalau ditaruh mesin itu akan mutar turbin,” beber Wahyu.
Ditambahkannya, untuk jangka pendek yang paling efisien perawatannya adalah PLTG. Ia mengilustrasikan, sumber gas paling cepat start up seperti halnya mesin mobil. Sementara kalau PLTU sifatnya ekonomis dan handal, namun sekaligus beresiko mencemarkan lingkungan. (rul)