Pemko Lelang ‘Cold Storage’

Cold storage (ruang pendingin ikan) milik Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh yang berada di Pelabuhan Perikanan

Editor: bakri
PENGENDARA sepeda motor melintas di depan cold storage milik Kementerian Kelautan dan Perikanan di PPS Lampulo, Banda Aceh. Foto direkam Rabu (11/4). 

* Pada 23 April 2018

BANDA ACEH - Cold storage (ruang pendingin ikan) milik Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo akan beroperasi dalam tahun ini. Proses lelang pengelolaan cold storage berkapasitas 20 ton per hari itu akan diumumkan Senin (23/4) mendatang melalui media massa.

Hal itu disampaikan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, pada rapat evaluasi akhir proyek bantuan pemerintah pusat, di Pendopo Wali Kota, Jumat (13/4). “Cold storage Lampulo akan segera kita operasikan, dimana pengelolaannya akan kita lelang secara terbuka Senin (23/4) nanti melalui surat kabar,” ujarnya kepada Serambi, disela-sela Jalan Santai Gemilang dalam rangka HUT ke-813 Banda Aceh, di Lapangan Blangpadang, Sabtu (14/4).

Wali Kota mengatakan, pengumuman lelang tersebut akan dilakukan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Banda Aceh. Proses lelangnya akan dibantu bidang aset pada Badan Pengelolaan Keuangan Kota (BPKK) Banda Aceh. “Kita fokus agar fasilitas ini dapat segera digunakan nelayan. Proses lelang dan teknis lainnya harus sesegera mungkin kita rampungkan,” jelasnya

Menurut Aminullah, keberadaan cold storage itu sangat dibutuhkan nelayan Banda Aceh, mengingat masih minimnya fasilitas serupa yang tersedia saat ini. Selain itu, lanjutnya, fasilitas tersebut dilengkapi alat pembekuan ikan berkapasitas 3,5 ton per hari.

Sebelumnya diberitakan, dua dari tiga unit cold storage di kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Lampulo, belum dioperasikan. Satu di antaranya milik Pemko Banda Aceh yang disinyalir sudah tiga tahun selesai, namun hingga saat ini belum juga difungsikan.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menambahkan, keberadaan cold storage akan sangat membantu para nelayan dalam proses penyimpanan dan pengolahan ikan tuna, yang menjadi komoditi unggulan Banda Aceh. Menurutnya, fasilitas modern itu akan memperkuat ekspor ikan ke luar negeri di antaranya Malaysia, Singapura, dan Jepang.

“Kalau ekspor ikan dari Banda Aceh ke luar negeri semakin meningkat, khususnya melalui PPS Lampulo, maka perekonomian masyarakat Banda Aceh akan ikut terdongkrak,” kata Aminullah, dan menyebut langkah itu sejalan dengan program Pemko Banda Aceh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.(fit)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved