Puskesmas Tergembok, Pasien tak Terlayani
Zainuddin (25), mekanik asal Desa Teupin U, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, terbakar saat sedang
LHOKSUKON - Zainuddin (25), mekanik asal Desa Teupin U, Kecamatan Pirak Timu, Aceh Utara, terbakar saat sedang bekerja pada bengkel di desa setempat, Senin (16/4) sekitar pukul 15.00 WIB. Namun, ketika dibawa ke Puskesmas Pirak Timu, ia tak mendapat pelayanan dari tim medis karena pintu Unit Gawat Darurat (UGD) puskesmas tersebut tergembok. Sehingga, korban harus dilarikan ke Puskemas Matangkuli.
“Sore itu saya sedang bekerja di bengkel. Sementara teman saya menambal ban sepmor lain yang bocor. Ketika sedang mencuci karburator menggunakan bensin, tiba-tiba api dari alat tambal ban langsung menyambar tangan dan kaki saya,” ujar Zainuddin kepada Serambi, kemarin.
Karena kesakitan, menurut Zainuddin, dirinya berteriak minta tolong. Api berhasil dipadamkan korban dengan dibantu temannya. Setelah itu, korban dibawa ke Puskesmas Pirak Timu oleh pamannya, Adnan menggunakan sepeda motor. “Sesampai di puskesmas, pintu UGD ternyata tergembok,” ungkapnya.
Lalu, lanjut Zainuddin, pamannya berulangkali memanggil petugas medis. Tapi, tak ada petugas medis yang menjawab karena kemungkinan tak ada orang di dalam. “Saya lihat pintu UGD memang tergembok. Setelah menunggu sekitar 10 menit tak ada petugas medis, saya minta dibawa ke Puskesmas Matangkuli karena kaki dan tangan makin sakit akibat luka bakar,” jelas Zainuddin.
Korban baru mendapat pelayanan medis setelah tiba di Puskesmas Matangkuli. “Kami kecewa dengan pelayanan Puskesmas Pirak Timu. Percuma ada Puskesmas tapi kami tak bisa mendapat pelayanan. Karena itu, kita berharap Pemkab Aceh Utara bisa menindak petugas puskesmas tersebut,” harapnya.
Bedasarkan catatan Serambi, kejadian serupa juga terjadi pekan lalu. Dimana seorang warga mengalami sesak nafas tak bisa mendapat pelayanan di Puskesmas Pirak Timu karena tak ada petugas medis.
Kepala Puskesmas Pirak Timu, Lukman Hakim, yang dikonfirmasi Serambi, menjelaskan, pintu UGD puskesmas bukan tergembok, tapi hanya saja ditutup rapat. Sebab, saat itu seorang petugas pulang sebentar ke rumah dinas yang letaknya tak jauh dari puskesmas dan seorang lainnya sedang membeli makan di warung. Sehingga tak ada yang tinggal di puskesmas.
“Ketika kedua petugas medis balik Puskesmas, pasien tersebut sudah pergi. Walau demikian, saya akan berikan sanksi kepada petugas yang bertugas pada hari itu. Ke depan kita juga akan tambah staf yang piket, sehingga bisa bekerja maksimal dan tak terjadi lagi kekosongan petugas pada jam dinas,” jelas Lukman.
Kepala Puskesmas Pirak Timu juga mengakui pada pekan lalu ada pasien yang tak bisa mendapat pelayanan karena tak ada petugas saat pasien berobat.(jaf)