DKP Aceh Ajarkan Public Speaking untuk Penyuluh Perikanan Budidaya
DKP Aceh melatih 18 tenaga pendamping dan penyuluh gampong di Hotel Oasis, Banda Aceh, sejak Kamis hingga Jumat (19-20/4).
Penulis: Said Kamaruzzaman | Editor: Faisal Zamzami
Laporan Said Kamaruzzaman | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh melatih 18 tenaga pendamping dan penyuluh gampong di Hotel Oasis, Banda Aceh, sejak Kamis hingga Jumat (19-20/4).
Pelatihan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas mereka di bidang perikanan budidaya. Salah satu materi penting yang diberikan adalah keterampilan berkomunikasi di depan orang banyak atau public speaking.
Kepala DKP Aceh Cut Yusminar, APi, MSi saat membuka acara mengatakan, tenaga pendamping dan penyuluh lapangan yang dilatih nantinya akan ditempatkan di lapangan, baik untuk budidaya air tawar dan budidaya air payau di beberapa kabupaten di Aceh.
"Dengan adanya pendampingan dan pengawasan oleh tenaga pendamping, semua bentuk pekerjaan fisik dan nonfisik bisa berjalan dengan baik," tandasnya.
Baca: VIDEO - Guru SMK yang Tampar 9 Siswa Sampaikan Permintaan Maaf, Begini Kronologi Sebenarnya
Baca: 3 Cara Ampuh Agar WhatsApp Aman dari Penyadapan, Bisa Deteksi Jika Akunmu Dibajak
Sebagaimana diketahui, untuk menyukseskan program pengembangan kawasan komoditas unggulan perikanan budidaya berbasis mukim, DKP Aceh menilai perlu adanya pendampingan dan pengawasan di lapangan.
Oleh karena itulah DKP Aceh merekrut tenaga penyuluh dan pendamping baru-baru ini.
Mereka merupakan lulusan perguruan tinggi di Aceh. Berdasarkan kontrak yang ada, mereka akan bekerja mulai April hingga Desember 2018.
Tenaga pendamping tersebut bertanggung jawab terhadap beberapa hal, mulai dari mengawasi proyek hingga membuat laporan secara rutin ke DKP Aceh.
Baca: Sempat Ngotot Gugat Cerai Suami Karena Pelakor, Nadya Almira Tiba-tiba Saja Ingin Berdamai
Baca: Ingat, Besok Ada Senam Massal di Halaman Stadion Dimurthala Lampineung
Tenaga penyuluh dan pendamping ini akan ditempatkan di 9 klaster, mulai dari Mukim Musa di Pidie Jaya, Mukim Lancok di Bireuen, Mukim Muara satu, Kecamatan Paloh Barat, Lhokseumawe, Mukim Julok Cut, Kecamatan Julok, Aceh Timur, hingga Mukim Indra Damai, Kecamatan Kluet Selatan, Aceh Selatan.
"Laporan dari tenaga pendamping akan menjadi bahan bagi dinas dalam menilai realisasi fisik dan non-fisik proyek di lapangan," tandas Kepala DKP Aceh.