Komplotan Bersenjata Rampok Sepasang Kekasih

Komplotan pria berjumlah lima orang, satu bersenjata laras panjang dan berbaju loreng, merampok

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Komplotan Bersenjata Rampok Sepasang Kekasih
IAN RIZKIAN MILYARDIN, Kapolres Aceh Utara

* Prianya Disekap

LHOKSUKON - Komplotan pria berjumlah lima orang, satu bersenjata laras panjang dan berbaju loreng, merampok sepasang kekasih yang sudah bertunangan di kawasan pantai Desa Paya Bateung, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara, pada Jumat (20/4) malam.

Korban adalah Hermansyah (27), warga Desa Sawang, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, sedangkan teman wanitanya, Kartini (34), tercatat sebagai warga Cot Usi, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara.

Kedua korban mengaku dianiaya, kemudian diborgol dan disekap di dalam sebuah gubuk di pinggir pantai Desa Paya Bateung. Sepeda motor (sepmor) korban jenis Yamaha Vixion BL 3512 JO, tiga handphone, dan uang Rp 5 juta dirampok lima pria tersebut. Kasus ini sudah dilaporkan korban secara resmi ke Polres Aceh Utara pada Sabtu (21/) setelah lebih dulu melapor ke Mapolsek Baktiya Barat.

Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian Milyardin melalui Kapolsek Baktiya Barat Iptu Musa kepada Serambi, Senin (23/4 mengatakan, pada Jumat (20/4) sekira pukul 10.00 WIB, Hermansyah dihubungi oleh Aidil menggunakan handphone yang baru dikenal sebulan lalu. Aidil mengaku tinggal di Kecamatan Lapang, Aceh Utara.

Dalam komunikasi keduanya, Aidil menyebutkan kepada Hermansyah bahwa ada pekerjaan yang dapat dikerjakan berdua. Namun, Aidil meminta Herman menemuinya di kawasan Keude Sampoinit Kecamatan Baktiya Barat untuk membicarakan persoalan kerja tersebut.

Lalu sekitar pukul 14.30 WIB, Herman mengajak Kartini untuk berangkat ke Keude Sampoinit menggunakan sepmor Yamaha Vixion BL 3512 JO. Kedua korban baru tiba di Samponit sekira pukul 16.00 WIB, tapi baru dijemput Aidil pukul 18.00 WIB menggunakan sepmor GL Pro tanpa nomor polisi. Lalu Aidil mengajak keduanya ke pantai untuk membicarakan pekerjaan dengan alasan sambil bakar ikan.

Herman mengikuti saja ajakan Aidil tanpa curiga. Ketika kedua korban dan Aidil melintasi kawasan Paya Bateung ada warga yang melihatnya. Namun, warga tak menaruh curiga sedikit pun, karena kawasan itu memang sering dilintasi warga.

Sesampai di sebuah gubuk, Aidil langsung memperlihatkan sebuah kantong hitam kepada Herman. Tapi korban tak mengetahui isinya. “Ini pekerjaannya ya,” kata Aidil. Saat itu tiba-tiba ke luar lima pria dari semak-semak, satu di antaranya berbaju loreng dan memakai senjata laras panjang. Sedangkan empat lainnya berpakaian preman, tapi membawa parang.

Kemudian tanpa basa-basi, mereka langsung menangkap sepasang kekasih yang nengaku sudah bertunangan itu. Sedangkan Aidul langsung kabur.

Mereka langsung memukul Herman dengan tangan dan popor senjata. Kemudian mereka merampas handphone dan sepmor Vixion, termasuk dompet bersama isinya, kartu ATM, serta uang Rp 5 juta.

Sedianya uang tersebut akan digunakan Herman untuk membeli emas sebagai mahar pernikahannya dengan Kartini.

Kemudian Herman diborgol dan disekap dalam gubuk di pantai tersebut. Lalu mereka merampas handphone Kartini. Setelah disekap beberapa jam kemudian sekitar pukul 00.30 WIB mereka mengantarkan keduanya menggunakan sepmor GL Pro ke Halte Sampoinit dan memberikan uang 100.000 rupiah untuk ongkos mobil.

Saat melaporkan kasus tersebut ke Maposek Baktiya Barat, kondisi korban pincang karena kesakitan dipukul. “Setelah mendapatkan laporan tersebut, kita sudah ke lokasi untuk proses penyelidikan. Kasus itu sekarang sudah ditangani Polres Aceh Utara,” kata Iptu Musa. (jaf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved