Dua Minggu Direnovasi, Kini Replika Pesawat Seulawah Semakin Keren

Dengan kombinasi warna putih dan biru yang semakin indah saat dipantulkan cahaya matahari.

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA
PT Garuda Maintenance Facility Aero Tbk (GMF) dan PT Garuda Indonesia, Selasa (1/4/2018) meresmikan selesainya pemugaran pesawat pertama Indonesia Seulawah RI 001 di Blangpadang, Banda Aceh. 

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Setelah direnovasi oleh teknisi khusus, akhirnya replika pesawat Dakoda RI-001 Seulawah, yang terletak di Blang Padang, Banda Aceh diresmikan, Selasa (1/5/2018).

Peresmian dilakukan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama Garuda Maintenence Facility Aero Asia Tbk (GMF), Iwan Joeniarto dan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Proses renovasi itu sendiri dilakukan oleh pihak PT GMF, anak perusahaan Garuda Indonesia.

Setelah direnovasi, tampilan replika pesawat yang penuh sejarah itu pun semakin keren. Dengan kombinasi warna putih dan biru yang semakin indah saat dipantulkan cahaya matahari.

Beberapa bagian pesawat sudah dipermak oleh total oleh para teknisi, diantaranya kaca, pintu, jendela, sayap, dan ekor pesawat.

Sehingga kondisi replika pesawat itu nyaris menyerupai dengan pesawat asli, dengan panjang sekitar 20-an meter.

Baca: 5 Taruna SMKN Penerbangan Terima Penghargaan dari Garuda Indonesia

Replika pesawat dengan panjang badan 19,66 meter dan rentang saya 28,96 meter ditaruh di atas sebuah tiang beton dengan ketinggian sekitar tiga meter. Sehingga, jika pengunjung berdiri di bawahnya dapat melihat secara jelas bentuk pesawat.

Menurut Iwan, keberadaan pesawat ini menjadi monumen bangsa yang harus dilestarikan.

Pasalnya, pesawat Dakota tersebut menjadi cikal bakal penerbangan sipil di Indonesia dan kemudian bertransformasi menjadi perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, Garuda Indonesia.

Baca: Kisah Seulawah RI-001, Dicarter Burma hingga Misi Rahasia Penyelundupan Senjata dan Amunisi ke Aceh

"Salah satu yang mendasari kita bahwa kita tahu pesawat pertama Republik Indonesia adalah sumbangan masyarakat Aceh. Dan saya kira ini monumen bangsa yang harus dilestarikan. Semua rakyat Indonesia juga tahu bahwa untuk penerbangan sipil dimulai dari Aceh," jelas Iwan.

Sebelum dipugar, kondisi replika pesawat Dakoda RI-001 Seulawah ini sangat memprihatinkan. Warnanya sudah mulai pudar.

Pintu depan sebelah kiri hilang dan kaca banyak yang pecah. Sekilas, burung besi Indonesia pertama ini seperti tidak terawat.

Kini, badan pesawat itu siap menjadi salah satu destinasi faovorit dan wajib dikunjungi jika di Banda Aceh. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved