Jalan Provinsi Tunggu Tender
Perbaikan jalan provinsi atau juga jalan tembus di wilayah tengah Aceh yang sebagian masih dibiarkan rusak
* Anggaran Sudah Dipersiapkan
BANDA ACEH - Perbaikan jalan provinsi atau juga jalan tembus di wilayah tengah Aceh yang sebagian masih dibiarkan rusak masih dalam proses tender. Pemerintah Provinsi Aceh telah mempersiapkan anggaran ratusan miliaran rupiah untuk memperbaiki dan membangun jalan di wilayah dataran tinggi itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh, Ir Fajri MT, Kamis (7/6) menyatakan jalan provinsi di lintas tengah yang rusak ringan, sedang dan berat tetap akan diperbaiki. Dia menegaskan pembangunannya juga harus sampai 100 persen dan saat ini masih menunggu proses tender di ULP Setda Aceh.
“Pada bulan ini, belum ada pekerjaan fisik di lapangan, karena paket proyek masih proses lelang terbuka di ULP Setda Aceh,” jelasnya. Dia menjelaskan untuk memperbaiki badan jalan yang bergelombang, amblas, berlubang, miring, longsor dan lainnya, maka Unit Pelayanan Tehnis Daerah (UPTD) di lima lokasi harus diaktifkan, yakni Bireuen, Langsa, Meulaboh, Kutacane dan Banda Aceh.
Dia menjelaskan UPTD Dinas PUPR Aceh di Bireuen melayani perbaikan badan jalan yang rusak dan longsor di Aceh Tengah, Bener Meriah, Bireuen dan Aceh Utara. UPTD Kutacane meliputi Aceh Tenggara, Gayo Lues, Subulusslam dan Aceh Singkil. UPTD Meulaboh meliputi Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Abdya dan Aceh Selatan, Simeulue. UPTD Langsa meliputi Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang.
Sedangkan UPTD Banda Aceh, wilayah kerjanya meliputi Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pijay dan Sabang. “Di lokasi jalan yang rawan bencana tanah longsor, kita juga mempersiapkan alat berat bersama operatornya,” ujar Fajri.
Dia menjelaskan Pemerintah Aceh tetap memberi perhatian terhadap ruas jalan provinsi yang telah rusak berat di wilayah tengah dan wilayah Aceh lainnya. Tetapi, katanya, pengesahan APBA 2018 terlambat, sehingga membuat perbaikan badan jalan yang rusak dan kelanjutan pembangunan jalan tembus lintas tengah ikut jadi terlambat.
Dia mencontohkan, ruas jalan Peureulak-Peunaron dan Peunaron-Lokop- Batas Gayo Lues, serta Pining-Blangkejeren yang rusak berat tetap akan diperbaiki. Tetapi, paket proyeknya masih proses tender di ULP Setda Aceh dan diharapkan pada akhir bulan ini sudah ada pemenangnya, sehingga pekerjaan bisa dilanjutkan kembali bulan depan,
Dikatakan, dana perbaikan dan kelanjutan pembangunan jalan Peunaron-Lokop- Batas Gayo Lues Rp 29,5 miliar. Untuk pembangunan jalan Peureulak-Peunaron segmen I dialokasikan dana Rp 20 miliar dan untuk segmen II pada ruas jalan yang sama dialokasikan dana Rp 20 miliar.
Ditambahkan, segmen I pembangunan jalan dari batas Aceh Timur-Pining, Gayo Lues sebesar Rp 15 miliar dan segmen 2 Rp 29 miliar. Sedangkan Pining - Blangkejren dialokasikan dana Rp 29,8 miliar, dimana semuanya masih proses lelang.
Fajri menyatakan untuk kelanjutan pembangunan jalan tembus Gayo Lues-Abdya, maka dari Blangkejeren ke Tongra=batas Abdya telah dianggarkan dana Rp 27,4 miliar untuk segmen I dan segmen II Rp 20 miliar. Untuk batas Gayo Lues-Babahrot, Abdya dialokasikan dana sebesar Rp 20,6 miliar.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRA, Sulaiman Abda, Kamis (7/6) menegaskan Dinas PUPR Aceh harus mempersiapkan alat berat bersama operatornya di jalan yang rawan longsor selama musim mudik lebaran tahun ini. Dia menyatakan jalan lintas tengah sering terjadi bencana tanah lonsor saat musim hujan.
Dia menjelaskan PUPR Aceh yang memiliki lima UPTD harus membuat jadwal piket petugas di lokasi rawan longsor. Dia berharap dengan siaganya petugas UPTD, maka masyarakat yang melakukan mudik lebaran tidak terganggu dengan kemacetan akibat jalan tertutup longsor atau amblas digerus longsor.
Dia mengatakan siaganya alat berat di titik-titik lokasi rawan bencana longsor merupakan tugas utama dari Dinas PUPR bersama rekanannya. Ditambahkahn, di lokasi rawan kecelakaan harus terpasang rambu lalu lintas, terutama badan jalan yang rawan longsor atau amblas. Hal ini penting untuk memberikan peringatan kepada pengguna jalan agar lebih berhati-hati saat mengendarai kenderaan.
Dikatakan, ruas jalan yang rawan longsor dan amblas seperti ruas jalan Gunung Geurute-Paro-Kulu. Kemudian, ruas jalan eks KKA-Bener Meriah, Bireuen-Takengon, Takengon-Blangkejeren dan Blangkejeren-Kutacane, Babahrot-Terangon, Peureulak-Peunaron, Peunaron-Pining serta ruas jalan lainnya.(her)