Aceh Marathon 2018 Tetap Lanjut

Pelaksanaan even internasional Aceh Marathon 2018 yang dilaksanakan di Kota Sabang tetap dilanjutkan

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
Konferensi pers dalam rangka promosi Aceh Marathon di Jakarta, Minggu (1/4/2018) 

BANDA ACEH - Pelaksanaan even internasional Aceh Marathon 2018 yang dilaksanakan di Kota Sabang tetap dilanjutkan oleh Pemerintah Aceh meskipun Gubernur Irwandi Yusuf tersandung dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Kegiatan yang sudah rampung 80 persen itu digelar pada 29 Juli 2018.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh yang juga Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Darmansah kepada Serambi, Kamis (5/7) disela-sela rapat bersama Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di ruang Pengendali dan Percepatan Kegiatan (P2K) Kantor Gubernur Aceh.

“Aceh Marathon insyaalah akan tetap lanjut sesuai dengan amanah dalam DIPA yang sudah dianggarkan. Secara teknis tidak ada masalah karena semuanya kita mengacu pada aturan dan ketentuan yang berlaku. Mengenai dengan Pak Gubernur itu bagian lain dari pada Aceh Marathon,” katanya.

Sejak KPK menetapkan Gubernur Irwandi sebagai tersangka kasus penerimaan suap pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh Tahun Anggaran 2018 dari Bupati Bener Meriah, Ahmadi, banyak pihak meragukan pelaksanaan Aceh Marathon 2018 akan tersendat.

Sebab, menurut Wakil Ketua KPK, Basaria Pandjaitan yang disampaikan dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (4/7) menyebutkan uang yang diterima Gubernur Irwandi sebesar Rp 500 juta diduga akan digunakan untuk pembayaran medali dan pakaian kegiatan Aceh Marathon 2018.

Terkait pernyataan KPK tersebut, Darmansah menyatakan tidak ada pengaruh kasus itu dengan pelaksanaan Aceh Marathon. “Itukan masih praduga, orang menduga bahwa seolah-olah membeli medali di luar ketentuan. Tapi setahu kami itu tidak ada. Karena semua proses itu sesuai ketentuan hukum,” ujarnya.

Darmansah menegaskan bahwa tidak ada anggaran pelaksanaan even tersebut yang berasal dari luar prosedur. Dia menjelaskan, anggaran Aceh Marathon berasal dari tiga sumber, yaitu anggaran dari Dispora Aceh, Dispora Sabang, dan dari Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS).

“Tidak ada sumber lain, hanya dari tiga itu. (KPK) berasumsi silahkan saja nanti kita buktikan semuanya. Insyaallah kita tidak melakukan sesuatu di luar itu. Semua anggaran kita pergunakan sesuai prosedur, nggak ada kita keluarkan uang tanpa ada dokumen-dokumen yang lengkap,” ulasnya.

Dia mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran pelaksanaan Aceh Merathon 2018 sebesar Rp 10 miliar. Sebanyak Rp 3 miliar di antaranya diplot untuk hadiah. “Seluruhnya Rp 10 miliar, Rp 3 miliar dari jumlah itu untuk hadiah. Jadi kita tinggal melaksana amanah anggaran itu saja,” sebut dia.

Kadispora Aceh, Darmansah menyampaikan hingga saat ini kesiapan pelaksanaan Aceh Marathon 2018 sudah mencapai 80 persen. Sementara total peserta yang sudah mendaftar sebanyak 1.500 orang dari luar Aceh dan Indonesia ditambah peserta dari TNI 600 orang, dari polisi 500 orang dan lainnya.

“Peserta kita lebih kurang sudah 6.000 orang. Yang dari luar itu semua komunitas lari dari semua negara. Tapi nanti kita lihat berapa yang ikut. Komunitas lari itu ada dari Jakarta, ada dari Kenya, ada dari Kuala Lumpur,” sebut Darmansah.

Sekedar informasi, even internasional Aceh Marathon 2018 akan memperlombakan beberapa katagori yaitu kategori maraton 42 kilo meter, maraton 21 kilo meter, lari 10 kilo meter, dan lari 5 kilo meter. Rute lari sejauh 42,195 kilo meter dengan mengelilingi Pulau Weh. (mas)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved