Atap Rumah Duafa Bantuan Pemkab Pidie Jaya Diterbangkan Angin Sejauh 30 Meter
Angin yang berembus sangat kencang membuat sejumlah warga panik dan ketakutan.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Yusmadi
Laporan Abdullah Gani | Pidie Jaya
SARAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Atap sebuah rumah permanen milik Muhammad Yatim (45), di Gampong Meugit Kayee Panyang, Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya mengalami musibah berat saat angin kencang yang melanda kawasan tersebut, Selasa (9/7/2018) petang.
Atap bangunan itu tercopot dan diterbangkan angin sejauh kurang lebih 30 meter.
Keterangan yang diperoleh Serambinews,com dari beberapa warga setempat termasuk pemilik rumah (M Yatim) menyebutkan bahwa, musibah tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Angin yang berembus sangat kencang membuat sejumlah warga panik dan ketakutan.
Apalagi tidak berapa lama kemudian mereka sempat melihat kerangka atas sebuah rumah diterbangkan angin hingga terjatuh ke lahan pertanian.
Baca: Angin Kencang, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Bertumbangan di Bireuen
Beruntung, peristiwa tersebut tidak membawa malapetaka bagi warga.
Setelah kejadian, puluhan warga sekitar berdatangan menyaksikan. Apalagi tak jauh dari rumah yang nahas itu, ada pesta perkawinan di rumah berdekatan.
M Yatim, sang pemilik rumah mengatakan, ketika angin kencang ia bersama anggota keluarganya sedang dalam rumah di bagian belakang.
Alangkah terkejutnya seisi rumah saat mendengar suara gemuruh dari bagian atas.
Setelah mengamati, spontan semuanya terkejut karena kondisi hunian sudah terbuka lebar pada bagian atas bangunan.
Baca: VIDEO - Angin Kencang di Aceh Besar, 19 Tiang Listrik Tumbang ke Badan Jalan
Rupanya, kerangka atas sudah tercopot habis dan diterbangkan angin ke bagian depan atau halaman sejarak kurang lebih 30 meter dari rumahnya.
Kini rumah permanen ukuran 6x6 meter bantuan Pemkab Pijay untuk dhuafa yang baru sekitar tiga bulan ditempati beratap langit dan pemiliknya terpaksa harus menumpang sementara pada rumah tetangganya.
Sejumlah warga kepada Serambi terpisah mengaku ikut prihatin atas musibah yang dialami M Yatim dan keluarga.
“Kami prihatin dengan musibah ini dan berharap pemerintah sudi membantu,” kata Yunus seorang warga.