Pesisir Tamiang Pintu Masuk Narkoba
Ketua Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Tamiang, AKBP Trisna Sapari Yandi
KUALASIMPANG - Ketua Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Aceh Tamiang, AKBP Trisna Sapari Yandi, mengatakan bahwa kawasan pesisir kabupaten ini, mulai kecamatan Seruway, Bendahara, dan Kecamatan Manyak Payed telah menjadi pintu masuk narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) dari luar negeri, dalam jumlah besar.
“Pesisir pantai Tamiang ini menjadi pintu masuk narkoba dari luar negeri, melalui pelabuhan-pelabuhan tikus yang berada di tiga kecamatan ini,” ujarnya, Minggu (22/7), saat mengisi materi sosialisasi bahaya narkotika di gedung SKB Karang Baru, yang digelar oleh Aceh Tamiang Komunitas Mobil (Atakamo).
Ia meminta masyarakat pesisir pantai Aceh Tamiang ikut membantu pemerintah dalam hal mengantisipasi masuknya narkotika ke daerah ini. Karena dampaknya yang sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, setiap tahun ada 11.000 orang atau rata-rata setiap harinya ada sekitar 30 orang di Indonesia yang meninggal karena penyalahgunaan narkotika. “Bagi orang yang sudah kecanduan narkoba, hanya ada dua pilihan; mati atau gila. Karena itu, kita harus mencegah anggota keluarga kita dari bahaya narkoba ini,” ajaknya.
Kepada warga yang anggota keluarganya menggunakan narkoba, ia menyarankan agar segera melapor pada BNN agar penggunanya direhabilitasi dan terhindar dari proses hukum. Di Aceh Tamiang, saat ini sudah 35 orang pengguna narkotika yang direhab oleh BNNK setempat.
Ketua Atakamo, M Husni, mengatakan bahwa pihaknya sengaja memilih kegiatan sosialisasi bahaya narkotika dalam rangka merayakan HUT komunitas yang sudah berusia enam tahun ini, adalah untuk menyelamatkan generasi muda Aceh Tamiang dari hal-hal negatif, khususnya bahaya narkoba.
“Kami akan terus berusaha memberi kontribusi terbaik bagi warga dan anggota Atakamo, terutama membumikan bahaya narkotika di tengah-tengah generasi muda, dan menyosialisasikan pentingnya keselamatan berlalu lintas. Selain itu, organisasi ini juga mendorong bangkitnya kreatifitas anggota komunitas, terkait bisnis maupun skil dalam perawatan mobil agar lebih bernilai ekonomis,” katanya.(md)