Breaking News

PKA 7

Presiden Resmikan Pembukaan pada 5 Agustus

Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-7 secara resmi oleh Presiden Joko Widodo mengawali agenda besar

Editor: bakri

* Ini Dia Agenda Besar PKA-7

BANDA ACEH – Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)-7 secara resmi oleh Presiden Joko Widodo mengawali agenda besar PKA-7 di Stadion Lhong Raya Banda Aceh pada Minggu malam, 5 Agustus 2018.

Perhelatan pembukaan tersebut akan dihadiri sekitar 40 ribu undangan dari berbagai instansi/ lembaga dan masyarakat umum. Setidaknya, ada 10 ribu undangan khusus dari unsur kepala daerah dan instansi se-Indonesia, serta beberapa dari ASEAN dan Rusia. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Drs Amiruddin Cut Hasan, M.Si, mengatakan, pembukaan PKA-7 semula diagendakan pada 6 Agustus 2018.

Namun dipercepat karena disesuaikan dengan agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Aceh untuk melakukan groundbreaking jalan tol Aceh dan peresmian Masjid At-Taqarrub di Trienggadeng, Pidie Jaya. “Pada saat pembukaan nanti diawali dengan tari penyambutan Guel 100 penari dari Aceh Tengah. Lalu dilanjutkan dengan penampilan video mapping yang akan menceritakan sejarah peradaban Aceh,” kata Amiruddin, Rabu (1/8). Seremonial ini semakin menarik dengan penampilan tarian kolosal yang dibawakan seribuan penari. Mereka berasal dari 33 sanggar tari dan teater dari Banda Aceh dan Aceh Besar.

Pembukaan PKA-7 akan berlangsung meriah dan bermakna dengan sentuhan perpaduan atraksi budaya dan teknologi. Sebelum dibuka Presiden, akan ada pengembalian Piala Bergilir Pekan Kebudayaan Aceh dari JuaraUmum PKA-6 Kabupaten Aceh Besar yang akan diserahkan Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, kepada Ketua Umum Panitia PKA VII, Ir Nova Iriansyah MT yang juga Plt Gubernur Aceh.

Selanjutnya, disusul dengan sambutan selamat datang dari Plt Gubernur Aceh.Presiden Jokowi kemudian menyampaikan pidato kebudayaan sekaligus menabuh rapa-i sebagai tanda PKA-7 resmi dimulai, diiriingi oleh pemusik rapa- i uroh. Satu jam sebelum pembukaan berakhir, tamu akan disuguhi Tampilan Seni Puncak. Dilanjutkan dengan penampilan tari kolosal bertajuk Aceh Lhee Sagoe, dibarengi dengan pemutaran video mapping yang menceritakan sejarah peradaban Aceh.

“Usai pembukaan di malam hari, besoknya langsung dilanjutkan dengan pawai budaya,” kata Amiruddin. Pada hari kedua, suguhan Pawai Budaya menampilkan ragam jenis budaya di Aceh dengan mengangkat tema “Etnik Multikultural”. Atraksi ini dibuka dengan Pawai Barisan Utama yaitu parade defile dengan konsep “Sejarah dan Etno Multikultural Aceh” yang berlangsung di LapanganBlang Padang, Banda Aceh.

Pawai Budaya disertai pula dengan parade kabupaten/kota yang terdiri dari karnaval Putroe Ranup, Putroe Bungong, pakaian etnis, duta wisata dan perangkat adat. Ada juga Parade Seni dan Budaya yang diikuti oleh sanggar dari provinsi dan kabupaten/ kota, barisan model Srikandi Aceh, parade pakaian adat nusantara, marching band, komunitas kreatif dan perkusi rapa-i. Atraksi Pawai Budaya dimulai dengan parade pejalan kaki dan penunggang gajah yang melambangkan masa kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam.

Selanjutnya disusul pawai mobil hias yang diikuti peserta kabupaten/ kota se-Aceh. Pelaksanaan PKA-7 akan berlangsung pada tanggal 5–15 Agustus 2018 yang dilaksanakan tersebar di 17 lokasi. Agenda kegiatan terbanyak dipusatkan di Taman Sultanah Safiatuddin (Tasulsa) Lampriek, juga di Blang Padang, Lapangan Tugu Darussalam, dan Taman Bustanussalatin. Perhelatan PKA kali ini dikemas dengan tujuh rangkaian kegiatan utama. Dimulai dengan kegiatan pembukaan resmi, pameran dan eksbisi, festival seni dan budaya, lomba atraksi budaya; seminar kebudayaan dan kemaritiman,anugerah budaya, dan diakhiri dengan malam penutupan.

Anugerah Budaya di Komplek Meuligoe Wali Nanggroe pada tanggal 13 Agustus patut dijadikan agenda penting. Ini merupakan ajang apresiasi kepada orang yang telah berjasa melestarikan kebudayaan Aceh. Selain itu, seminar kebudayaan dan kemaritiman menghadirkan 21 pembicara dari lokal, nasional, dan mancanegara. Seminar dua hari ini akan membahas tantangan dan strategi pengembangankebudayaan dan kemaritiman di Aceh. Amiruddin mengatakan, perhelatanPKA akan memiliki multiefek jangka panjang. Karena itu,

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menunjukkan budaya peumulia jamee khas masyarakatAceh yang santun dan ramah dalam menyambut tamu baik berasal dari lokal maupun mancanegara, termasuk juga menjaga kebersihan lingkungan pra, saat, maupun pasca-PKA-7.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved