Terima Ajakan Jokowi Jadi Cawapres, Ini Alasan Ma'ruf Amin
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menerima ajakan Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
SERAMBINEWS.COM - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menerima ajakan Presiden Joko Widodo sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Lantas apa alasan Ma'ruf Amin menerima ajakan tersebut?
Sosok kiai Nahdlatul Ulama (NU) itu mengungkapan alasannya saat berkunjung ke Kantor PBNU, Jakarta.
"Kan harus begitu, berarti saya harus mengabdi pada negara," ujar Ma'ruf Amin di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).
"Ulama itu kan kalau dibutuhkan (jadi) manfaat, kalau enggak dibutuhkan, enggak," tuturnya.
Baca: Nilai Tukar Rupiah Gerus Cadangan Devisa, Ini Saran Ekonom
Baca: Piala AFF U-16: Ini Jadwal Perebutan Juara Tiga dan Final, Peluang Timnas Indonesia Cetak Sejarah
Sebelumnya, Ma'ruf Amin mengaku tidak pernah bicara mengenai cawapres dengan Presiden Jokowi.
Hanya saja, kata dia, ia sering berbincang dan diskusi dengan presiden.
Misalnya, kata dia, mengobrol soal politik, hingga soal bagaimana cara menjaga keutuhan bangsa.
Meski begitu, Ma'ruf Amin mengatakan bahwa sempat dia ditelpon oleh Sekretaris Negara Pratikno.
Saat itu, Pratikno bertanya kesediaannya menjadi cawapres alternatif.
Adapun ajakan untuk menjadi cawapres datang pada Kamis sore.
"Dikabari (untuk menjadi cawapres) sore tadi oleh Pak Setneg via telepon," kata dia.
Baca: Piala AFF U-16: Timnas Indonesia Kalahkan Malaysia, Bagas dan Bagus Arak Spanduk Upin dan Ipin
Baca: Dipilih Jokowi Jadi Cawapres, Maruf Amin: Jangan Jadi Pengimpor, Tapi Pengekspor Produk
Ma'ruf Amin meminta para ulama memberikan dukungan kepada dirinya dan Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mendatang.
Ma'ruf menilai, Jokowi telah menunjukkan penghargaan kepada ulama, karena telah memilihnya sebagai calon wakil presiden.
"Harus dibalas oleh para ulama dan Nahdlatul Ulama, dengan mendukung Beliau (Jokowi) yang sudah menghargai kita semua melalui saya yang diangkat sebagai cawapres," ujar Ma'ruf di Kantor PBNU Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).