Kurs Rupiah Terpuruk Rp 15.000, Rizal Ramli: Nyaris Krisis Finansial, Sudah Setengah Lampu Merah
Kurs jual dollar AS di sejumlah bank besar terpantau sudah menembus level Rp 15.000 pada Rabu (5/9/2018).
SERAMBINEWS.COM - Kurs jual dollar AS di sejumlah bank besar terpantau sudah menembus level Rp 15.000 pada Rabu (5/9/2018).
Kondisi ini menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Pantauan Kompas.com hingga pukul 14.57, beberapa besar yang masuk ke dalam kelompok Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV sudah mematok kurs jual dollar AS di level Rp 15.000.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam sebulan ini memang terus merosot.
Pakar ekonomi dan politikus Indonesia, Rizal Ramli mengatakan sudah meramalkan kemerosotan kurs rupiah sejak tahun lalu.
Ramalannya terjadi karena pemerintah tidak mengindahkan pernyataannya.
"Saya sudah bicara ini sejak setahun yang lalu, pejabat pemerintah sibuk bela diri, benar kok fundamental ekonomi Indonesia kuat, baik-baik saja," ucap Rizal Ramli kepada Tribun Jabar di Unpas Jalan Taman Sari No 6-8 Bandung, Jumat (31/8/2018).
Mantan Menko Maritim itu mengatakan Indonesia nyaris mengalami krisis finansial.
Bila hal tersebut terjadi bisa saja akan lebih parah dibandingkan 1998.
"Hari ini nyaris krisisi finansial, sudah setengah lampu merah," katanya.
Ada perbadaan krisis pada 1998 dengan krisis yang nyaris terjadi saat ini.
Baca: Kagumi Gurindam Dua Belas, Ini Isi Pasal 5 yang Dibaca Sandiaga Uno Saat Tepung Tawar di Riau
Baca: Istri Sunu Matta Tulis Soal Nikah Siri, ‘Tak Sanggup Kayuh 2 Sampan Kenapa Harus Memaksa Sembunyi’?
Rizal Ramli menjelaskan ketika krisis 1998 terjadi, Indonesia masih memiliki tabungan, eksportir Netto minyak bumi sebanyak 1,3 juta barel per hari.
Selain itu, ada juga kapasitas lebih dari komoditas sawit, cokelat, karet, dan lainnya.
Namun, tabungan pada 1998 sudah tidak dimiliki oleh Indonesia lagi.
"Hari ini kondisinya beda kita sudah tidak punya tabungan lagi," tuturnya.