Kasus Meledaknya Sumur Minyak ke Jaksa
Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kasat Reskrim AKP Erwin Satrio Wilogo, mengatakan dalam kasus sumur
* Empat Pelaku Masih Buron
IDI - Kapolres Aceh Timur, AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kasat Reskrim AKP Erwin Satrio Wilogo, mengatakan dalam kasus sumur meledaknya sumur minyak di Dusun Bhakti, Gampong Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, empat bulan lalu. Sebanyak 5 orang pun ditetapkan sebagai tersangka, dan empat terduga pelaku lainnya ditetapkan sebagai DPO.
AKP Erwin menegaskan, bahwa minyak mentah yang diamankan dari kolam penampungan dekat sumur tersebut, kini masih diamankan di tempat penampungan milik PT Aceh Timur Kawai Energi, dan dijadikan sebagai barang bukti dalam kasus ini. “Kasusnya sudah kami limpahkan ke Jaksa. Tersangka 5 orang, dan 4 orang lagi masih buron,” jelas Erwin.
Seorang staf di Kesbangpol Aceh Timur, mengatakan beberapa waktu lalu, Forkopimda Aceh Timur bersama Tim SKK Migas telah melaksanakan rapat yang membahas tentang legalitas dan status sumur minyak tersebut. “Secara hukum memang tidak ada celah untuk dilegalkan. Tapi bagaimana keputusannya nanti, kami menunggu hasil rapat Forkopimda selanjutnya,” ungkapnya.
Tragedi meledaknya sumur minyak tradisional yang terjadi pada Rabu 25 April 2018 dini hari pukul 01.30 WIB ini menelan korban sebanyak 58 orang luka bakar, dan 29 orang di antaranya meninggal dunia. “Sejauh ini tidak ada korban cacat. Artinya, 29 jiwa lagi yang sempat dirawat di sejumlah rumah sakit yang sudah pulang ke rumah, semuanya sudah sehat,” jelas Saiful Saiful SE, Camat Ranto Peureulak, Rabu (5/9).
Di lokasi bekas sumur minyak itu, saat ini tidak lagi menyemburkan minyak mentah. “Tiga hari setelah dipasangi well head (kepala penutup sumur) sumur tidak lagi menyemburkan minyak. jelasnya.
Kolam yang menampung minyak mentah yang keluar dari sumur tersebut, jelas Saiful, kini hanya digenangi air. Masyarakat setempat pun, meminta kolam tersebut ditutup. “Usulan ini sudah kita sampaikan kepada pak Bupati. Tinggal menunggu arahan selanjutnya,” papar Saiful.
Sejumlah rumah dekat sumur yang sebagian rumahnya sempat terbakar, kini sudah diperbaiki dan sudah ditempati kembali oleh pemiliknya.
“Sedangkan tiga rumah lagi yang terbakar total, rencananya akan dibangun Pemkab Aceh Timur tahun 2019 mendatang,” ujarnya.
Beberapa waktu lalu, pascasumur minyak ditutup, Muspika Ranto Peureulak dan warga dari tiga gampong yakni Pasir Putih, Bhom Lama, dan Alur Dua, telah melakukan peusijuk di lokasi sumur meledak. Peusijuk dilakukan bertujuan untuk memohon doa keselamatan kepada Allah SWT untuk seluruh arwah korban yang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Untuk diketahui, minyak mentah yang sempat menyembur dari sumur ini yang sebelumnya dialirkan ke kolam penampungan yang berjarak 200 meter dari lokasi sumur. Proses pemindahan minyak mentah dari kolam penampungan ke penampungan milik PT Aceh Timur Kawai Energi, dilakukan oleh petugas dari PT Pertamina EP.
Sedangkan kawasan sekitar sumur yang sebelumnya telah disterilkan dengan radius 150 meter, kondisinya masih seperti semula. Dan proses pengeboran sumur minyak baru juga telah dihentikan warga.(c49)