Honerer K2 Gagal Temui Bupati

Ratusan guru honorer yang sudah masuk kategori 2 (K2) mulai mempertanyakan nasib mereka

Editor: bakri
Ratusan pegawai honorer K2, tenaga pendidikan mendatangi Kantor Bupati Aceh Tengah, Senin (24/9). Kehadiran pegawai honorer ini, untuk meminta kejelasan tentang status mereka kepada bupati setempat. SERAMBI/MAHYADI 

* Ingin Tanyakan Nasib dan Status Mereka

TAKENGON - Ratusan guru honorer yang sudah masuk kategori 2 (K2) mulai mempertanyakan nasib mereka, seusai adanya formasi penerimaan CPNS pada tahun ini. Mereka gagal menemui Bupati Aceh Tengah, Ir H Shabela Abubakar walau sudah menunggu satu jam lebih saat mendatang Kantor Bupati di Takengon, Senin (24/9).

Sebagian besar guru honorer tersebut telah mengabdi belasan tahun, namun belum juga diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Beberapa hari sebelumnya, mereka juga mendatangi Kantor Bupati, tetapi diterima oleh Asisten III.

Meski dalam pertemuan sebelumnya telah dijelaskan oleh Asisten III, Rijaluddin, tetapi para pegawai honorer ini belum puas, sehingga kembali mendatangi Kantor Bupati Aceh Tengah. “Tujuan datang kemari, untuk menanyakan status honorer K2 kami dan itu saja yang ingin kami tanyakan,” kata Koordinator Honorer K2, Rusli.

Menurut Rusli, dalam pertemuan sebelumnya, belum ada kejelasan sehingga para pegawai honorer kembali mendatangi kantor bupati. “Memang benar, sebelumnya ada beberapa perwakilan yang sudah mendatangi kantor bupati, tetapi kami belum puas, kalau belum ada penjelasan langsung dari bupati,” ujar Rusli.

Niat para pegawai honorer K2 yang ingin bertemu Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, akhirnya tidak juga kesampaian. Meski telah menunggu hampir satu jam lebih, namun bupati tak kunjung hadir, alhasil ratusan honorer tersebut berpindah posisi ke halaman Gedung Olah Seni (GOS), Takengon.

Selama beberapa saat, para koordinator aksi melakukan musyawarah dengan para pegawai honorer dan beberapa di antaranya tetap memaksa ingin bertemu Bupati Aceh Tengah. Sedangkan yang lainnya memberikan saran agar aksi tersebut bisa dilanjutkan dengan mendatangi Gedung DPRK Aceh Tengah.

“Kami belum diterima oleh bupati, karena salahnya ada di pihak kami. Seharusnya, kami melapor dulu, kapan bapak bupati ada jadwal, baru siap bertemu dengan kami. Dan untuk saat ini, kami bubar sembari menunggu kapan bupati ada waktu,” kata Rusli.

Dia menyebutkan, para pegawai honorer K2 yang mendatangi Kantor Bupati Aceh Tengah, merupakan pegawai di bawah Dinas Pendidikan yang bertugas di TK, SD serta SMP. “Rata-rata yang honor ini, sudah mengabdi sejak tahun 2002, serta ada juga mulai tahun 2005. Tapi, pada pengangkatan honorer sebelumnya belum lulus menjadi PNS,” tuturnya.

Adapun tuntutan yang akan disampaikan para tenaga honorer tersebut, agar semua kategori 2 honorer bisa diangkat menjadi PNS, tanpa tes serta tidak memandang usia karena umur pegawai honorer sebagian besar telah lewat, jika harus melewati jalur penerimaan umum. “Itukan tuntutan kita, jadi nanti apa solusinya dan kita ingin dengar langsung dari bupati,” pungkasnya.(my)

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah belum juga mengumumkan formasi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 yang sudah ditunggu-tunggu warga. Data belum bisa dipublis, karena belum dilaporkan kepada Bupati Aceh Tengah, Drs Shabela Abubakar yang sedang berada di luar daerah.

Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Aceh Tengah, Irlina Aida yang dihubungi Serambi, Kamis (20/9) menjelaskan formasi CPNS akan diumumkan setelah dilaporkan ke bupati. “Bupati masih berada di luar daerah dan kami harus melaporkan ke bupati, jadi untuk sementara, jangan dulu ya.” kata Irlina.

Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah, sudah enam tahun terakhir, “puasa” menerima CPNS ,sehingga penerimaan tahun ini, menjadi harapan besar bagi sebagian warga.(my)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved