Gempa Palu Sulawesi Tengah
Gempa dan Tsunami Palu, Atlet Paralayang Peserta Festival Lamoni Tidak Diketahui Keberadaannya
Mereka berpartisipasi di Festival Tahunan, Festival Pesona Palu, Lamoni, di Pantai Talise, Kota Palu.
Laporan Wartawan Tribun Timur Thamzil Thahir
SERAMBINEWS.COM, MAKASSAR - Sebanyak 10 dari 34 anggota atlet paralayang dan X-Country dari Pulau Jawa, Jakarta, Surabaya, dan Makassar, hingga pukul 09.30 wita, Sabtu (29/9/2018), masih dinyatakan hilang usai gempa dan tsunami di Teluk Palu, Jumat (28/9/2018) petang.
"Alhamdulillah sebagian besar selamat dan sudah ada kontak," kata Weni, salah satu anggota komunitas ini yang mendapat informasi dari group Komunitas Paralayang Indonesia kepada Tribun.
Para atlet ini masuk ke Palu sejak Kamis dan Jumat.
Baca: Pemuda Pecahkan Pintu Disdukcapil Pidie
Baca: Foto-Foto Dampak Gempa dan Tsunami di Palu, Jasad Korban Tergeletak di Jalan
Baca: Tsunami, Anak Bungsu Gempa yang Membawa Bencana
Baca: Tsunami-tsunami Terdahsyat dalam Sejarah: Tsunami Aceh Tinggi Gelombangnya sampai 30 Meter
Mereka berpartisipasi di Festival Tahunan, Festival Pesona Palu, Lamoni, di Pantai Talise, Kota Palu.
Nama yang tercatat belum ditemukan Rachmat Sauma, Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Franky Kowass, Lauren Kowass, Glen Montolalu, Dong Jin, Triad.
Petra Mandagi, putra mendiang Theo Mandagi, sudah dilaporkan aman.
"Kini kita mengungsi di gunung, di Lapangan Silae, sekitar 12 km dari kota Palu."
Informasi yang diterima Tribun, tercatat ada 34 peserta lomba x country, 5 atlet lokal, 4 atlit asing, ada lima anggota timnas.
Mereka sebagian besar menginap di Hotel Roa-Roa yang dilaporkan ambruk akibat gempa.
Untuk malam ini meraka menginap di gunung.
Dua atlit asing dan Gundul belum ketemu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejumlah Atlet Paralayang Peserta Festival Lamoni Tidak Diketahui Keberadaannya