Banjir Kepung Aceh Singkil
Banjir langganan mulai merendam wilayah Aceh Singkil dan sekitarnya, Senin (1/10)
SINGKIL - Banjir langganan mulai merendam wilayah Aceh Singkil dan sekitarnya, Senin (1/10). Setidaknya ada dua kecamatan yang terendam, yaitu Kecamatan Singkil Utara dan Kecamatan Kota Baharu.
Di Singkil Utara banjir merendam kantor camat, SMA Negeri 1 Singkil Utara dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat serta rumah warga. Akibat sekolah terendam, proses belajar mengajar siswa SMA Singkil Utara terganggu. Masih di Singkil Utara, jalan raya Singkil-Subulussalam sepanjang 300 meter di kawasan Ketapang Indah juga terendam. Kendaraan menuju Singkil dan sebaliknya dialihkan melalui permukiman penduduk Gosong Telaga.
Berdasarkan data sementara ada 120 jiwa terdampak banjir di Desa Ketapang Indah, Singkil Utara. “Data yang masuk Desa Ketapang Indah yang terdampak banjir jumlah 36 kepala keluarga atau 120 jiwa,” kata Kabid Linjamsos Dinas Sosial Aceh Singkil Ali Hasmi Pohan.
Sedangkan di Kota Baharu banjir merendam jembatan Kilo 10 penghubung dengan Kecamatan Singkohor. Banjir juga merendam jalan alternatif menuju Kota Baharu via perkebunan PT Nafasindo di kawasan Tinanggam. Hal ini menyebabkan warga Kota Baharu kesulitan ke luar daerah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Singkil Sulaiman mengatakan berdasarkan laporan yang diterima pihaknya wilayah yang terkena banjir tersebar di Singkil Utara. Sedangkan Kota Baharu, BPBD hingga siang kemarin belum terima laporan. “Laporan yang diterima banjir baru dari Singkil Utara,” kata Sulaiman.
Khusus mengenai jalan yang terendam di Singkil Utara, kata Sulaiman, sudah terjadi berulang kali. Padahal jalan provinsi tersebut menjadi akses vital. “Solusinya harus dengan peninggian jalan, agar kendaraan tetap bisa lewat. Tapi sayang belum dilakukan peninggian,” ujarnya.
Sementara itu dari Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dilaporkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Amiruddin mengimbau warga setempat agar waspada terjadinya peristiwa tanah longsor dan bajir. Imbaun itu disampaikan menyusul tingkat curah hujan yang tinggi selama beberapa hari belakangan.
“Alhamdulillah, tak ada dampak dari tingginya frekwensi hujan beberapa hari terakhir, namun warga harus waspada, terutama tanah longsor dan banjir,” kata Amiruddin kepada Serambi, Senin (1/10). Di Kabupaten Abdya terdapat beberapa lokasi rawan tanah longsor.
Di Kecamatan Tangan-Tangan antara lain di Desa Gunung Cut dan Adan, Desa Kayee Aceh Kecamatan Lembah Sabil, Desa Alue rambot dan Cot Manee Kecamatan Jeumpa dan Desa Ie Mirah Kecamatan Babahrot. Kemudian beberaap titik di Kecamatan Setia, Manggeng dan Kuala Batee.
Karenanya, BPBK meminta warga yang mendiami atau beraktivitas di lokasi rawan longsor agar waspada sehubungan frekwensi hujan yang tinggi. “Bila terjadi sesuatu secepatkan dilaporkan,” ujarnya. Kecuali bahaya tanah longsor, warga Abdya juga diminta mewaspadai banjir luapan, terutama warga yang berdomisili di kawasan dataran rendah dan kawasan bantaran aliran sungai.
Lokasi yang sering terendam banjir luapan antara lain Desa Mesjid dan Drien Jalo, Kecamatan Tangan-Tangan, Dusun Kubang Gajah, Kecamatan Babahrot. Di Kecamatan Setia antara lain Desa Ujong Tanoh, Lhang dan Cinta Murni. “Kawasan beberapa desa di Kecamatan Setia pernah dilanda banjir luapan pada 8 September lalu,” kata Amiruddin.(de/nun)