Apa yang Menyebabkan Banyak Orang Ingin Melakukan Operasi Plastik? Inilah Alasannya
Atas kejadian tersebut, kini isu mengenai operasi plastik mencuat kembali ke permuakaan dan menjadi buah bibir di mana-mana.
SERAMBINEWS.COM - Beberapa waktu lalu jagat maya sempat dihebohkan dengan seorang figur publik yang disebut mengalami kasus penganiayaan.
Dalam penyelidikan tersebut, polisi tidak menemukan sejumlah tanda kekerasan yang beredar luas.
Usut-punya usut, rupanya bukan tindak kekerasan yang dialami oleh pihak terkait, melainkan adanya tindakan operasi plastik.
Atas kejadian tersebut, kini isu mengenai operasi plastik mencuat kembali ke permuakaan dan menjadi buah bibir di mana-mana.
Jika melihat trennya operasi plastik seakan sudah menjadi gaya hidup.
Korea Selatan dikenal sebagai negara yang warganya banyak melakukan operasi plastik.
Namun banyak orang tidak menyadari kalau operasi ini sebenarnya sudah berkembang sejak berabad-abad lalu.
Pada abad ke-19 dan 20, bedah plastik sudah menjadi praktik umum.
Dimulai oleh seorang dokter bedah plastik pertama di Amerika, yaitu dr. John Peter Mettauer dengan pembedahan langit-langit mulut sumbing.
Apa yang dilakukan oleh dr. John memang membawa kontribusi besar bagi dunia kesehatan, namun predikat "bapak operasi plastik modern" didapat oleh Sir Harold Gilies.
Sir Harold mengembangkan berbagai teknik dalam operasi terkait.
Tindakan bedah plastik secara umum terbagi menjadi dua jenis berdasarkan tujuan pembedahan, yakni pembedahan rekonstruksi dan pembedahan estetik.
Berbeda dengan bedah rekonstruksi yang ditujukan bagi pasien dengan kerusakan tubuh akibat kecelakaan maupun bawaan sejak lahir, bedah estetik ditujukan bagi pasien normal dan sehat yang merasa bentuk tubuhnya kurang.
Misalnya ingin membuat hidung menjadi mancung, ingin melebarkan kelopak mata, memperbesar atau memperkecil payudara, dan sebagainya.
Pasien operasi plastik estetik berharap dengan adanya bedah plastik ini mereka bisa mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, sesuai dengan yang mereka inginkan.