Saudi Berjanji akan Balas Ancaman Sanksi atas Hilangnya Jurnalis Senior Jamal Khashoggi
Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump mengancam Riyadh dengan "hukuman berat" jika Khashoggi telah dibunuh.
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Arab Saudi bersumpah untuk membalas terhadap ancaman atau sanksi yang dikenakan atas hilangnya jurnalis veteran Jamal Khashoggi.
Khashoggi telah hilang sejak dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.
Pada hari Sabtu, Presiden AS Donald Trump mengancam Riyadh dengan "hukuman berat" jika Khashoggi telah dibunuh.
"Kerajaan menegaskan penolakan totalnya terhadap segala ancaman dan upaya untuk melemahkannya, apakah dengan mengancam menjatuhkan sanksi ekonomi, menggunakan tekanan politik, atau mengulangi tuduhan palsu," kata kantor berita resmi SPA mengutip sumber resmi, Minggu (14/10/2018).

(Death Squad, Utusan Saudi yang Diduga jadi Pembunuh Jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi)
"Kerajaan juga menegaskan bahwa jika menerima tindakan apa pun, itu akan merespon dengan tindakan yang lebih besar," sumber itu menambahkan.
Pada hari yang sama, Khashoggi tiba di konsulat, 15 warga Saudi lainnya, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi gedung itu sementara wartawan juga berada di dalam, kata sumber-sumber polisi.
Semua individu yang diidentifikasi telah meninggalkan Turki.
Otoritas Saudi belum memberikan penjelasan yang jelas tentang nasib Khashoggi, sementara beberapa negara -terutama Turki, AS, dan Inggris- menekankan kasus itu untuk diselesaikan sesegera mungkin. (Anadolu Agency)
(Terkait Menghilangnya Jamal Khashoggi, Amnesty International Tuntut Transparansi Arab Saudi)
Jamal Khashoggi merupakan seorang jurnalis senior Arab Saudi yang kini menjadi Kolumnis di The Washington Post.
Ia sudah tinggal dalam pengasingannya di Amerika Serikat (AS) selama setahun terakhir karena melarikan diri dari pemerintah Arab Saudi saat penindasan dilakukan terhadap para pengkritisi negara kerajaan tersebut.
Khashoggi kemudian dikabarkan menghilang pada 2 Oktober lalu, setelah memasuki Konsulat Arab Saudi di Turki untuk mendapatkan surat-surat yang ia perlukan untuk menikahi tunangannya.
Menurut sejumlah media, mengutip dari sumber-sumber Turki yang tidak disebutkan namanya, kepolisian Turki meyakini bahwa Jurnalis itu tewas di dalam fasilitas diplomatik tersebut.(*)