DPRA Setujui Pembelian Kapal Feri Penyeberangan Banda Aceh-Sabang, Termasuk Dua Unit Untuk Rute Ini
pengadaan satu unit kapal seperti feri untuk Banda Aceh - Sabang saja membutuhkan kisaran anggaran antara Rp 40 - 60 miliar
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - DPRA menyetujui pembelian satu unit kapal feri baru untuk melayani penyeberangan Banda Aceh - Sabang, yang diajukan oleh pemerintah aceh melalui dinas perhubungan.
Anggaran pembelian kapal itu akan diplot dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2019.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh, Asrizal H Asnawi kepada Serambinews.com, Sabtu (20/10/2018).
Baca: Simeulue akan Memiliki Kapal Feri Berkapasitas 1.300 GT
Selain itu, dalam paket pengadaan kapal itu juga akan dibeli dua kapal lain untuk melayani rute Meulaboh - Simeulue dan Singkil - Pulau Banyak.
"Kebutuhan kapal kita nilai sudah mendesak, karena untuk mendukung pariwisata, distribusi kebutuhan warga, hingga masalah darurat seperti rujukan orang sakit," ujar Asrizal yang membidangi masalah transportasi.
Anggota DPRA dari PAN ini menyebutkan, karena anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan tiga unit kapal itu sangat besar, maka sistem penganggarannya dilakukan secara multi years yang dimulai pada 2019.
Baca: Cuaca Buruk, Kapal Feri tak Berlayar di Simeulue
Dikatakan Asrizal, tahun depan untuk pengadaan satu unit kapal dianggarkan dana sekitar Rp 30 miliar.
Untuk diketahui, pengadaan satu unit kapal seperti feri untuk Banda Aceh - Sabang saja membutuhkan kisaran anggaran antara Rp 40 - 60 miliar.
Menurutnya, kapal yang akan dibeli ini sudah didesain sesuai dengan kondisi perairan Aceh, apalagi ketiga kapal itu akan digunakan untuk mengarungi samudera hindia. Sehingga kapalnya harus memiliki spesifikasi yang tinggi.
Baca: Ini Enam Proyek Jalan Tol dan Bendungan di Aceh Terancam Dicoret dari PSN
Nanti galangan yang memenangkan lelang pengadaan kapal tersebut tinggal merangkai kapal sesuai desain yang sudah dibuat.
"Kita tidak beli kapal sudah jadi, jadi kapalnya harus dibuat dulu oleh galangan," ujarnya. (*)