Pimpin Rombongan tak Tahu Ada yang Masuk Jurang

KECELAKAAN tunggal yang merenggut tiga jiwa di Gayo Lues itu luput dari perhatian pimpinan rombongan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Pimpin Rombongan tak Tahu Ada yang Masuk Jurang
Polisi bersama warga mengevakuasi korban kecelakaan di Ise-ise Galus, korban merupakan warga Kuala Simpang Aceh Taming meninggal dunia 3 orang,

KECELAKAAN tunggal yang merenggut tiga jiwa di Gayo Lues itu luput dari perhatian pimpinan rombongan dan para pengemudi lima mobil yang beriringan di belakang mobil korban. Musibah ini baru diketahui setelah seorang pengendara sepeda motor menyusul dan mengabarkan bahwa Toyota Land Cruiser Prado yang berada di iringan paling depan sudah terjerumus ke jurang.

Sekelumit kronologis ini diceritakan Dr Teuku Dedy Syah, putra almarhumah Jamilah (60) kepada Serambi kemarin. Dedy sendiri yang membuka praktik dokter gigi di Jalan Rantau, Kualasimpang, Aceh Tamiang, tidak ikut dalam rombongan itu.

Namun, dia termasuk orang pertama yang mendapat kabar duka melalui abangnya. “Jam sepuluh malam saya menelepon abang, kasih kabar gembira ke dia. Tapi dia malah nangis. Belakangan dia bilang ibu kecelakaan, yang sabar kau ya, Dek,” kata Dedy kepada Serambi, Selasa (6/11) siang.

Selain merenggut nyawa ibunya, kecelakaan itu juga menyebabkan waknya, Wartasiah (63) dan makciknya, Nuraini (48) meninggal. Sementara suami Nuraini, Iwan Pane (53) yang mengemudikan mobil mengalami luka berat. Lima penumpang lainya pun terluka dan masih dirawat di rumah sakit.

Menurut Dedy, pada malam nahas itu ada enam mobil yang meluncur dari Gayo Lues menuju pulang ke Langsa dan Aceh Tamiang. Rombongan ini baru saja menghadiri pernikahan putra Iwan Pane, Bripda Roy Pane di Gayo Lues. Seluruh korban menumpang di Land Cruiser Prado BK 9 DG yang berada di iringan paling depan.

Malam itu, menurut kesaksian rombongan, kabut di sepanjang jalan cukup tebal. Faktor cuaca dan diduga kelelahan, menyebabkan kecelakaan tunggal itu terjadi. Namun mirisnya, lima mobil yang beriringan di belakang sama sekali tak melihat Prado BK 9 DG meluncur ke jurang.

Mereka baru tahu setelah seorang pengendara sepeda motor menyusul dan menginformasikan kepada mereka bahwa ada satu mobil yang masuk jurang.

“Nggak ada yang tahu kalau mobil paling depan sudah masuk jurang. Kondisinya gelap dan kabut tebal, jadi tidak terlihat,” ujar Dedy.

Belakangan diketahui setelah mobil terjerumus ke jurang, salah satu penmpang berhasil naik ke atas. “Dia kemudian melihat ada orang naik kereta, langsung minta tolong kejar mobil yang baru lewat, kasih tahu kami masuk jurang,” beber putra ketiga dari enam bersaudara ini.

Masih menurut informasi yang diterima Dedy, malam itu dilaporkan posisi korban sudah berada di dasar jurang. Medan yang curam dan gelap, membuat evakuasi baru bisa dilakukan pagi harinya.

“Baru bisa dievakuasi pagi tadi, jam setengah sembilan,” ucap Dedy dengan mata yang masih sembab.

Musibah ini juga menjadi duka tersendiri bagi Wakil Bupati Aceh Tamiang, HT Insyafuddin. Seluruh korban merupakan kerabat dekatnya. “Ayah saya abang kandung wakil bupati,” jelas Dedy.

Insyafuddin pun menyempatkan diri takziah di kediaman korban. “Saya harap Dedy dan keluarga lainnya sabar dan harus tabah. Ini sudah ketentuan Allah,” kata Insyafuddin. (mad)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved