Pernah Ditawar Rp 2,2 Miliar tapi Ditolak, Burung Ini Mati Setelah Dimandikan, Pemilik Lakukan Ini
Selain selalu meraih juara I lomba burung hingga ratusan kali di tingkat regional maupun nasional
SERAMBINEWS.COM - Kusumo, lovebird legendaris milik Sigit, warga Desa Jambakan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang mati tak lama setelah dimandikan itu diawetkan.
Proses pengawetan Kusumo sebagai wujud penghormatan terakhir Sigit untuk mengenang kematian burung miliknya yang pernah ditawar oleh seseorang dengan harga Rp 2,2 miliar.
Sigit mengatakan, proses pengawetan Kusumo dilakukan oleh tim ahli dari Kebun Binatang Gembira Loka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
(Baca: UAS Kagumi Subulussalam, Punya Beragam Suku dan Agama, Tapi Senantiasa Hidup Damai dan Rukun)
(Baca: VIDEO Ular Piton 8 Meter Lilit Warga saat Hendak Ditangkap, Awalnya Dikira Batang Pohon Besar)
"Proses pengawetan dilakukan tim dari Kebun Binatang Gembira Loka. Saat ini masih proses pengawetan di sana. Setelah (proses pengawetan) selesai, Kusumo akan saya bawa pulang," ungkap Sigit dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (27/11/2018).
Sigit mengatakan, saat masih hidup burung miliknya itu memiliki banyak keistimewaan.
Selain selalu meraih juara I lomba burung hingga ratusan kali di tingkat regional maupun nasional.
Kusumo memiliki durasi 'ngekek' yang cukup lama dan panjang.
(Baca: Rela Berpayung Kardus, Ribuan Warga Subulussalam Antusias Saksikan Ceramah Ustadz Abdul Somad)
(Baca: Terciduk di Lapak Judi, Polres Galus Amankan 8 Warga Putri Betung, Salah Satunya Sekretaris Desa)

Sekali ngekek durasinya rata-rata bisa mencapai 1,5 menit.
Saking banyaknya, Sigit mengaku sampai tidak bisa menghitung berapa kali Kusumo itu ngekek.
"Kusumo sudah lebih dari 400 kali juara di berbagai event regional maupun nasional," jelas dia.
Sigit mengungkapkan, ia memelihara Kusumo sejak burung itu masih kecil.
(Baca: Gerbang Misteri Kutukan Firaun: Salah Satunya Diduga Karamnya Kapal Titanic)
(Baca: Badai Pasir Setinggi 100 Meter Hantam Kota Zhangye, Gansu, Barat Laut Tiongkok)
Ia membeli anakan lovebird itu dari Pasar Wedi seharga Rp 850.000.
"Seingat saya beli Kusumo waktu itu harganya Rp 850.000 di Pasar Wedi," ucap Sigit.
Mati setelah dimandikan
Kusumo ia pelihara dengan penuh cinta dan perhatian.