Tangis Bayi yang Dibuang Dikira Suara Hantu, Pemilik Warung di Lhokseumawe Sampai Melarikan Diri
Bulu kuduknya yang berdiri tiba-tiba, membuat Razali tak lagi sempat berpikir dengan keadaan yang sedang terjadi.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Zaenal
Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Suara tangis bayi di kegelapan malam, Jumat (7/12/2018) malam sekitar pukul 22.30 WIB, nyaris membuat jantung Razali (32) copot.
Bulu kuduknya yang berdiri tiba-tiba, membuat Razali tak lagi sempat berpikir dengan keadaan yang sedang terjadi.
Hanya dua kata yang terlintas di benaknya saat itu, yakni “suara hantu”.
Ia pun mengurungkan niatnya untuk mengambil pisau yang tertinggal di warung tebu miliknya, saat pulang sore tadi.
Razali langsung kabur, berlari sejauh mungkin dari lokasi warung tebu miliknya di Jalan Line Pipa Desa Mane Kareng, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe.
Baca: Waktu Bayi Dibuang di Halte Bus, Sekarang Umurnya Sudah 21 Tahun, Dimana Ayah Ibunya?
Baca: Waduh, Sebanyak 697 Bayi Dibuang Di Malaysia
Sesampainya di kawasan pemukiman, Razali menceritakan kejadian tersebut kepada warga.
Karena sangat yakin dengan suara yang didengarnya, Razali dan warga kemudian kembali ke lokasi terdengarnya suara bayi tersebut.
Saat itulah baru dipastikan jika suara tangisan itu adalah suara bayi benaran, yakni bayi laki-laki yang diperkirakan baru berumur empat sampai lima hari.
Diduga bayi tersebut dibuang oleh orang tuanya.
Informasi dihimpun Serambinews.com, pada malam itu, Razali masuk ke dalam warungnya dengan niat hendak mengambil pisau.
Sehingga dia mendengar suara tangisan bayi. Karena dikira suara hantu, Razali pun lari.
Selanjutnya dia mengajak warga lain untuk memastikan suara tangisan bayi tersebut.
Saat diperiksa, di kursi kayu terletak di belakang warungnya, ada bayi laki-laki.
Bayi tersebut terbungkus kain warna kuning.