Bambang Suryo Beber Dalang Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia, Bawa Buku Biru dan Bongkar Runner
Dalam buku tersebut masih ada namanya sendiri lantaran Bambang Suryo merupakan mantan runner pengaturan skor di Liga Indonesia.
SERAMBINEWS.COM - Bambang Suryo manajer Persekam Metro FC hadir dalam acara Mata Najwa membocorkan kebusukan di Liga Indonesia.
Tayangan tersebut diunggah ulang di YouTube Najwa Shihab pada Rabu (19/12/2018).
Dalan video tersebut, Bambang bahkan memperlihatkan sebuah buku catatan yang berisi daftar sub-runner yang aktif berkegiatan pada tahun 2011 hingga 2015.
Dalam buku tersebut masih ada namanya sendiri lantaran Bambang Suryo merupakan mantan runner pengaturan skor di Liga Indonesia.
Bila dilihat dalam buku tersebut, tercatat daftar nama runner pengaturan skor yang memegang suatu daerah.
Namun dalam buku berwarna biru itu hanya disebutkan inisial seperti BS (Bambang Suryo),GNW, NK, AS, JB, M, dan AA.
Baca: Terkait Kondisi Warga Uighur, Menag Harap China Terbuka Jelaskan ke Masyarakat Dunia
Baca: Ali Ngabalin Pertanyakan Gelar Profesor Rocky Gerung, Karni Ilyas Akui ILC yang Bersalah
Baca: Fakta-fakta Terbaru Kasus Habib Bahar bin Smith, Kronologi hingga Tanggapan Jokowi
Baca: Kerap Menghabiskan Waktu dengan Buaya Kesayangan, Pria Ini Diceraikan Istrinya
Sementara sub-runner berinisial KR, BANG, KN wilayah Jogja, AN Jawa Tengah, JB Tangerang, M Kaltim, dan OD Sumatera Utara.
Dalam daftar runner itu disebut oleh Bambang Suryo, ada empat pelatih klub yang ikut terlibat sebagai pelaku.
Bambang Suryo mengaku telah diteror oleh orang tak dikenal lantaran telah berani membocorkan mafia pengaturan skor.
"Setelah datang ke Mata Najwa, banyak teror, saya pernah didatangi dua kali sama 8 orang, ya saya hadapi. Saya tak tau siapa mereka," kata Bambang.
Kedelapan orang tersebut mengaku mencari VW yakni diketahui sebagai Vigit Waluyo, namun Bambang tidak yakin apakah benar mencari VW ataukah dirinya.
Bambang Suryo juga meminta pada Kapolri agar menangkap mafia dari luar negeri juga, bukan hanya dari dalam negeri.
Seorang yang disebutkan yakni Mikel atau David, Bambang menyebutkan bahwa pelaku tersebut masih ada di Surabaya.
Ia mengisahkan pada 2016 saat Laga Piala Bung Karno di Blitar, Mikel pernah ditangkap di Polres namun setelah itu dibebaskan dan tidak ada kelanjutan apapun.
Acara tersebut juga menghadiran Mr X yang dirahasiakan identitasnya, ia mengatakan bahwa sepakbola Indonesia saat ini dikuasai oleh bandar judi.