Embung Alue Baroh Bocor, Embung Blang Guci Juga tak Berfungsi, Petani Bongkar Saluran Air
Embung Alue Baroh yang terletak di Gampong Kret Paloh, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, bocor akibat dindingnya retak.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Muhammad Nazar | Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Embung Alue Baroh yang terletak di Gampong Kret Paloh, Kecamatan Padang Tiji, Pidie, bocor akibat dindingnya retak.
Embung tersebut di bangun sebagai wadah untuk menampung dan menyimpan air hujan. Saat musim kemarau, petani pun bisa menyuplai air untuk areal persawahan dari embung itu.
Namun, sejak embung itu selesai dikerjakan hingga saat ini, petani belum juga bisa menikmati suplai air dari embung tersebut karena kondisinya bocor.
"Embung Alue Baroh ini sudah lama bocor. Sehingga sekitar 80 hektare sawah di Blang Paloh kering akibat kekurangan air," kata Camat Padang Tiji, Zainal Abidin, kepada Serambinews.com, Minggu (6/1/2019).
Baca: Curah Hujan Minim, 4.843 Ha Lahan Persawahan dari Lima Kecamatan di Pidie Ini Terancam Kekeringan
Baca: Mulai Turun Menggarap Sawah, Petani di Bireuen Hadapi Krisis Pupuk Urea Bersubsidi
Ia menyebutkan, selain itu, embung Blang Guci Kunyet juga tidak bisa menyuplai air ke sawah, akibat ada kesalahan dalam pembangunan saluran penyalur air.
Warga yang kesal, kata Zainal, kemudian membongkar saluran penyuplai air, dengan harapan air bisa mengalir ke sawah mereka di Blang Paloh.
Baca: Lahan Gambut di Aceh Jaya Terbakar Hingga 10 Hektare, Lokasinya tak Bisa Dijangkau Armada Damkar
Baca: Baru Berumur Sebulan, tanaman Padi di Bireuen Terancam Gagal Panen Karena Terserang Karat Daun
"Embung Blang Guci Kunyet dibangun tahun 2018, tapi sayang belum bisa digunakan petani. Dinas terkait harus memperbaiki saluran air tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, luas areal sawah di Padang Tiji mencapai 5.800 hektare. Saat ini, 70 persen telah menanam padi dan 30 persen telah melakukan tabur benih.(*)