Rumah Nek Rohani di Baet Aceh Besar Mulai Dibangun, Ditargetkan Siap 15 Hari
Dana pembangunan berasal dari sumbangan masyarakat Aceh yang digalang oleh Barisan Muda Ummat (BMU) -Gerakan Peduli Ummat (GPU).
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Barisan Muda Ummat (BMU) telah memulai pembangunan rumah Rohani (49), di Dusun Payung Desa Baet, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.
Pembangunan rumah untuk warga miskin itu, dilakukan oleh pihak BMU dengan dana yang digalang dari para donatur, sejak 5 Januari 2019 lalu.
Kabar dimulainya pembangunan rumah Nek Rohani ini disampaikan oleh aktivis BMU Teuku Zulkhairi yang juga Dosen UIN Ar-Raniry melalui status Facebooknya, Sabtu (19/1/2019).
“Alhamdulillah, hari ini sudah dimulai pembangunan rumah nek Rohani. Mudah2an dapat siap dlm waktu 15 hari,” tulis Teuku Zulkhairi.
Ia mengatakan, seluruh dana pembangunan berasal dari sumbangan masyarakat Aceh yang digalang oleh Barisan Muda Ummat (BMU) -Gerakan Peduli Ummat (GPU).
Kedua komunitas ini dipimpin oleh Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop, sebagai imam besarnya dengan markas utama di Jeunieb, Bireuen.
Baca: Nyakwa Rohani Secuil Kisah Perih di Bumi Serambi Mekkah
Baca: Barisan Muda Ummat Buka Donasi Bangun Rumah Nyakwa Rohani di Desa Baet
Dalam postingan tersebut, Teuku Zulkhairi menjelaskan, total dana yang terkumpul mencapai Rp 28.988.000, dari 243 donatur.
Sedangkan anggaran yang dibutuhkan berdasarkan hitungan kasar adalah sebesar Rp 26.859.000.
Dari 243 donatur yang dipublish oleh Teuku Zulkhairi terlihat jumlah sumbangan sangat bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 3.000.000 yang merupakan infaq dari masyarakat Aceh di Malaysia.
Para penyumbang juga terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat biasa hingga jamaah pengajian Sirul Mubtadin.
Tidak hanya dalam bentuk uang, ada juga hamba Allah dari Matang Glp. II yang mewakafkan semen 18 zak untuk pondasi rumah BMU 017 ini.
Selama ini, Rohani (49) tinggal bersama suaminya Ibrahim (54) dan enam anak (delapan orang) dalam rumah gubuk berukuran 4x9 meter.
Dinding dan atap rumah itu ditempeli dengan seng-seng bekas pemberian orang yang sudah karatan.
Keluarga ini hidup di bawah garis kemiskinan. Sehari-hari, Rohani membantu suami sebagai buruh pada tambak milik orang lain untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.