ISPA dan Gatal-gatal Meningkat

Warga Aceh Tenggara (Agara) mulai banyak yang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal

Editor: hasyim
Serambinews.com
Warga Kota Kutacane, Aceh Tenggara, menyiram jalan untuk meminimalisir debu yang bertebaran akibat banjir bandang pada 28 Desember 2018 lalu, Sabtu (19/1/2019). 

* Debu Banjir Bandang Masih Penuhi Agara

KUTACANE - Warga Aceh Tenggara (Agara) mulai banyak yang terserang Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan gatal-gatal, imbas dari banjir bandang yang berulang kali melanda Bumi Segenap Sepakat ini. Debu-debu sisa banjir juga masih bertebaran memenuhi udara.

Di Rumah Sakit Umum (RSU) Sahudin Kutacane, jumlah pasien rujukan yang dilayani juga mengalami peningkatan. Apabila biasanya berkisar 200-300 pasien per hari, belakangan ini meningkat mencapai sekitar 400 orang per hari. “Banyak pasien yang datang karena ISPA dan gatal-gatal,” kata Sekretaris RSU Sahudin Kutacane, Budi Afrizal SKM MKM, kepada Serambi, Sabtu (19/1).

Namun itu masih data perkiraan. Untuk angka pastinya ia menjanjikan Senin (21/9). “Data pasti dan detailnya belum kita rekap. Insya Allah Senin nanti sudah ada data detail,” imbuh Budi Afrizal.

Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Agara terkait persoalan ini. Informasi yang diterima Budi Afrizal, pihak Dinkes juga memiliki posko kesehatan di masing-masing daerah yang terkena banjir bandang.

Sirami jalan
Sementara itu, warga yang rumahnya berada dekat dengan jalan, atas inisiatif sendiri rutin menyirami jalan untuk mengurangi debu. “Kami harus mengambil inisiatif dengan menyiram sendiri jalan raya agar debu bertebaran bisa diminimalisir,” kata Warga Kota Kutacane, Kecamatan Babussalam, Buyung.

Debu-debu tersebut menurut dia, tidak boleh dibiarkan lama-lama karena bisa menyebakan infeksi pernafasan dan penyakit lain seperti iritasi mata. “Debu-debu itu juga gampang menempel di makanan, sangat berbahayauntuk kesehatan,” imbuhnya.

Warga lainnya Safrizal, menambahkan, dengan kondisi cuaca yang tidak menentu seperti saat ini, warga juga rentan terserang penyakit gatal-gatal. Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah agar rutin menurunkan petugas medis ke lokasi banjir bandang.(as)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved