Cuaca Ekstrem

Badai Kering Picu Naiknya Gelombang Laut Landa Aceh Singkil, Nelayan Waswas

Padahal di laut sedang musim ikan cencaru (megalaspis cordyla) yang dalam bahasa setempat disebut ikan tegang ekor.

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
NOAA/STAR via npr.org
Badai Florence dilihat dari luar angkasa. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Badai kering melanda wilayah Aceh Singkil, Minggu (27/1/2019). Kondisi itu membuat nelayan yang sedang melaut kocar-kacir menuju tepian.

Padahal di laut sedang musim ikan cencaru (megalaspis cordyla) yang dalam bahasa setempat disebut ikan tegang ekor.

Belasan nelayan yang sedang asik menangkap ikan dengan teknik trolling (mancing yang dilakukan di atas kapal atau perahu dengan posisi kapal berjalan) harus bertarung dengan gulungan ombak menuju daratan.

Baca: Selesai Dikaji, Partai Gerindra Solo Nilai Isi Tabloid Indonesia Barokah Sudutkan Prabowo

Baca: Dua Sepeda Motor Tabrakan di Gandapura, Bireuen, Warga Muara Batu Meninggal, Tiga Lainnya Luka Berat

Baca: VIDEO - Objek Wisata Baru Taman Safari di Jantho

Besarnya amukan badai kering mencemaskan keluarga nelayan.

Jamadan nelayan asal Gosong Telaga Barat, Singkil Utara, berusaha mencari tahu anaknya yang sedang melaut ke tengah dengan menunggu di muara sungai.

"Saat aku sampai ke muara anak masuk juga ke muara. Cemas aku melihat cuaca seperti ini," ujarnya.

Nelayan setempat menyebut badai kering untuk kondisi cuaca angin kencang memicu gelombang tinggi di laut, namun tanpa disertai hujan.

"Tidak ada hujan tapi angin kecang sehingga ombak besar inilah badai kering," kata Oji warga Ketapang Indah, Singkil Utara menjelaskan istilah badai kering.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved