Temuan di Pidie, Kelas VI SD dan SMP belum Bisa Membaca

Satu penelitian secara acak yang dilakukan tim Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie menemukan satu kondisi sangat memprihatinkan

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Temuan di Pidie, Kelas VI SD dan SMP belum Bisa Membaca
IST
IDHAMI, Kadisdik Pidie

SIGLI - Satu penelitian secara acak yang dilakukan tim Dinas Pendidikan (Disdik) Pidie menemukan satu kondisi sangat memprihatinkan di mana ada peserta didik yang duduk di kelas VI SD dan SMP belum bisa membaca.

“Fakta ini saya temukan sendiri waktu saya datang ke sekolah dan mencoba langsung anak-anak membaca. Ternyata saya menemukan anak kelas VI SD dan SMP yang tidak bisa membaca,” ungkap Kadisdik Pidie, H Idhami SSos kepada Serambi, Senin (28/1). Namun, Idhami meminta Serambi tidak menulis sekolah dengan temuan memprihantinkan tersebut.

Menurut Idhami, ketika dia turun ke beberapa sekolah, dia masuk lokal dan melakukan tes kemampuan anak, di antaranya meminta mereka membaca. “Saya kaget sekali karena ada murid kelas VI SD dan SMP yang mengaku belum bisa membaca,” ujar Idhami dengan menyebutkan ada lebih satu anak di masing-masing jenjang pendidikan yang belum melek huruf.

Kadisdik Pidie tersebut menargetkan setiap hari bisa mengunjungi lima sekolah agar bisa melihat langsung proses belajar mengajar di setiap sekolah.

Pengalaman lainnya, kata Idhami, dia menemukan sekolah yang belum ada guru maupun kepala sekolah ketika proses belajar mengajar dimulai. “Padahal aktivitas belajar mengajar seharusnya sudah dimulai pukul 08.00 WIB. Namun hingga leeat jam 8 belum ada guru dan kepala sekolah,” katanya.

Arahan bupati
Inspeksi ke sekolah-sekolah, menurut Idhami sesuai arahan Bupati Pidie, Roni Ahmad. “Pak bupati minta saya dan sekretaris mendatangi dua sekolah setiap hari. Meski demikian kami targetkan satu hari lima sekolah,” katanya.

Terhadap adanya temuan anak kelas VI SD dan SMP belum bisa membaca, Kadisdik minta diberikan pelajaran khusus membaca. “Kami minta guru menyikapi sungguh-sungguh kondisi ini,” katanya.

Kadisdik Pidie juga berpesan supaya guru dan kepala sekolah tidak meninggalkan sekolah saat jam belajar. “Kecuali ada hal sangat penting dan sangat mendesak,” pesannya.

Sekretaris Disdik Pidie, Drs Ridwandi menambahkan, monitoring ke sekolah-sekolah dilakukan Kadisdik dan Sekretaris dengan sasaran berbeda dan acak. “Pak Kadis satu tim dan saya satu tim,” kata Ridwandi.

Hingga kini, Ridwandi mengaku sudah mengunjungi sekitar 60 sekolah, sedangkan Kadisdik 40 sekolah. Total SD di Pidie 278 dan SMP 62.(aya)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved