Rotan Asal Pidie Diolah di Cirebon
Disebutkan, besar sewa mencapai Rp 50 juta per tahun. Jika dikelola sendiri masih terkendala tenaga ahli dan modal untuk pengembangan.
Penulis: Nur Nihayati | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Nur Nihayati I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pabrik rotan terbesar milik Pemerintah Kabupaten Pidie di Gampong Bambi Peunayong, Kecamatan Peukan Baro, Pidie disewa pengusaha asal Cirebon di bawah payung PT Aida Rattan Industry.
Cuma perusahaan itu tidak mengolah jadi bahan rotan di pabrik itu. Melainkan hanya manopolis (diolah setengah jadi).
Baca: Isi Pesan Whatsapp yang Sudah Dihapus Bikin Penasaran? Ikuti 4 Langkah ini untuk Mengetahuinya
Baca: Kini, Uang Gelap Orang-orang Kaya Indonesia di Swiss Sudah Mudah Dilacak
Baca: VIDEO - Menjaring Ikan Segar Melalui Tradisi Tarek Pukat Nelayan di Aceh Barat
Bahan rotannya diperoleh dari hutan di daerah Pidie seperti Tangse. Kemudian dibawa ke Cirebon dan di sanalah diolah jadi bahan jadi.
"Pabrik rotan milik Pemkab dikontrakkan setahun dari Oktober 2018 sampai Oktober 2019. Dipihak ketigakan namanya," kata Kabid Perindustrian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop) Pidie, Dra Mardaini, Rabu (6/2/2019).
Disebutkan, besar sewa mencapai Rp 50 juta per tahun. Jika dikelola sendiri masih terkendala tenaga ahli dan modal untuk pengembangan.
"Jika sekarang kita kelola dan jalin kerja sama pengembangan. Kita dapat PAD sebesar Rp 50 juta," ujarnya.
Dikatakan, pengusaha asal Cirebon, Jawa Barat ini hanya mengolah bahan rotan di pabrik rotan Pidie setengah jadi (manopolis).
Lalu manopolis sudah dipoles ini dikirim ke Cirebon di sanalah diolah menjadi barang jadi perabotan rumah tangga seperti kursi, meja, ayunan, sofa, tempat tidur dan lainnya.(*)