Breaking News

Puting Beliung Rusak 13 Rumah di Bener Meriah

Angin puting beliung melanda dua desa di Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (9/2) sore, sehingga 13 rumah

Editor: bakri
zoom-inlihat foto Puting Beliung Rusak 13 Rumah di Bener Meriah
IST
Detik-detik saat angin puting beliung menghantam Kabupaten Bener Meriah tempat permainan anak di lapangan pacuan kuda tradisional Sengeda

* Listrik Padam, Pembersihan Terkendala

REDELONG - Angin puting beliung melanda dua desa di Kabupaten Bener Meriah, Sabtu (9/2) sore, sehingga 13 rumah dan satu rumah ibadah (Meunasah Al-Fitrah) di Dusun Wih Bengi, Desa Wih Pesam dan di Desa Panteraya, Kecamatan Wih Pesam, rusak ringan, sedang, hingga rusak berat.

Tak ada korban jiwa maupun yang cedera dalam peristiwa itu, tapi kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 150 juta, terutama karena belasan rumah rusak atapnya.

Berdasarkan keterangan Armas (45), salah satu korban yang bermukim di Desa Wih Pesam, KecamatanWih Pesam, dalam beberapa hari terakhir wilayah Bener Meriah memang mengalami cuaca yang cukup ekstrem/tidak menentu, panas dan hujan.

Pada siang hari cuaca terik, tapi menjelang sore cuaca mulai mendung disertai hujan gerimis. Dalam suasana seperti itu, sekira pukul 17.10 WIB kabut tebal yang diiringi turunnya hujan gerimis menyelimuti Desa Wih Pesam. Armas saat itu sedang berada di dalam rumahnya menonton televisi. Tiba-tiba ia dengar suara seng rumahnya bergerak dari arah belakang.

Selanjutnya, sekira pukul 17.15 WIB dari arah selatan datang angin puting beliung lalu menyambar beberapa rumah warga yang berada di DesaWih Pesam dan Desa Panteraya. Termasuk rumah Armas. Puting beliung tersebut merusak atap rumah warga yang terbuat dari seng.

Setelah puting beliung reda, aparat desa langsung bergerak menghitung rumah/bangunan yang terdampak. Tercatat tujuh rumah di Desa Panteraya dan enam rumah di Desa Wih Pesam yang rusak atapnya serta satu rumah ibadah (Meunasah Al-Fitrah) di Dusun Wih Bengi, Kecamatan Wih Pesam yang juga rusak atapnya. Rumah-rumah yang rusak atapnya itu umumnya berkonstruksi kayu. Akibat kejadian itu, total kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.

Mayoritas pemilik pada saat itu sedang berada di dalam rumahnya karena di luar sedang turun hujan gerimis. Saat kejadian mereka kaget karena tiba-tiba atap rumahnya ada yang terlepas akiban terjangan puting beliung.

Hingga tadi malam, dampak dari kejadian itu sudah ditangani Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah. Ada banyak personel yang terlibat dalam membantu upaya penanggulangan dampak puting beliung tersebut, yakni: BPBD Bener Meriah 12 orang, Koramil 11/Wih Pesam lima personel, anggota gabungan Polres Bener Meriah dan Polsek Bukit delapan personel, PLN enam orang, serta sejumlah masyarakat Desa Panteraya dan Wih Pesam. Dikerahkan juga satu unit PSC 119 Bener Meriah beserta tim medis ke lokasi.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Bener Meriah, Sadra BK, pembersihan akibat angin puting beliung itu belum sempat dilakukan kemarin sore karena keburu malam, sedangkan listrik padam. Dalam gelap sulit dilakukan pembersihan. Direncanakan, pembersihan lokasi akan dilaksanakan hari ini.

Hingga pukul 21.00 WIB tadi malam aliran listrik di Desa Panteraya dan Wih Pesam padam total akibat beberapa kabel dari tiang listrik ke rumah warga putus. Tapi kemudian, seperti dituturkan Camat Wih Pesam, Iwan Pasha, di atas pukul 21.00 WIB listrik kembali menyala di dua desa itu setelah diperbaiki oleh pihak PLN setempat.

Amatan Serambi, sekira pukul 18.42 WIB, Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah, Tgk H Sarkawi mengunjungi lokasi bencana puting beliung di Desa Panteraya dan Desa Wih Pesam.

Rencananya pihak BNPB akan memberikan bantuan pada hari ini, 10 Februari 2019 kepada masing-masing reje kampung (keuchik) untuk disalurkan kepada para korban bencana puting beliung.

Berdasarkan kesaksian sejumlah korban yang atap rumahnya rusah diterjang puting beliung, Sabtu (9/2) sore di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, peristiwa itu terjadi sangat tiba-tiba.

Terjadi sekira pukul 17.00 WIB, diawali dengan hujan gerimis dan awan gelap, kemudian angin keras mulai meluluhlantakkan atap rumah warga di dua dua itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved